dc.description.abstract | Masalah pelayanan keperawatan banyak ditemukan di RSDM Surakarta, antara lain
tingginya angka ketidakpuasan pasien (60%), beban kerja perawat tinggi (68,8%),
tingginya rasio perawat-pasien mencapai 1:10-12, metode penugasan perawat masih
banyak menggunakan metode fungsional. Penelitian ini bertujuan membandingkan
produktifitas perawat antara metode penugasan tim-fungsional (kelompok 1) dengan
metode fungsional (kelompok 2). Desain penelitian menggunakan deskriptif comparatif.
Penelitian dilakukan di RSDM Surakarta sejak bulan Juli–September 2006. Populasi
penelitian adalah perawat dan pasien di unit rawat biasa (bukan ruang rawat intensif).
Sampel pada kelompok 1 sebanyak 28 orang yang diambil secara total populasi.
Sedangkan sampel kelompok 2 sebanyak 68 orang yang diambil secara simple random.
Penelitian dilakukan di empat unit rawat inap RSDM Surakarta pada bulan Juli-
September 2006. Pengukuran data menggunakan kuesioner yang diadopsi dari MSQ
(kepuasan perawat), dari Peterson (kepuasan pasien), dari Depkes (pendokumentasian
asuhan keperawatan). Teknik pengukuran data menggunakan self-administered dimana
responden mengisi sendiri seluruh pertanyaan. Analisis data bertujuan membuat inferens
dengan uji Chi-kuadrat, Rasio Prevalens (RP), dan Interval Kepercayaan 95% (IK95%)
dengan tingkat kemaknaan 5% (α=5%). Hasil penelitian secara umum diketahui bahwa
ada perbedaan proporsi (secara kuantitas) produktifitas perawat antara perawat yang
bekerja dengan metode tim-fungsional dengan metode fungsional. Namun secara statistik
perbedaan tersebut (compare) tidak bermakna dengan nilai X2=2,38 p>0,05. | en_US |