dc.identifier.citation | Abdillah, F. 2010. Modifikasi Tepung Pisang Tanduk (Musa Paradisiaca Formatypica) Melalui Proses Fermentasi Spontan dan Pemanasan Otoklaf Untuk Meningkatkan Pati Resisten. Tesis Sekolah Paska Sarjana Institut Pertanian Bogor Anderson, J., Akanji, A. 1991. Dietary fiber – an overview. DM Care 14, 1126–1131 Asp, N.G., Johansson, C.G., Hallmer, H and Siljestrom, M. 1983. Rapid Enzimatic Assay of Insoluble and Soluble Dietary Fiber. J. Agrc. Food. Chem, 31 (3), 476-482 Chakraborty, S.K., Kumbhar, B.K and Sarkar, B.C. 2006. Process Parameter Optimization For Pratanakt Pigeonpea Dhal Using Response Surface Methodology. Journals Of Food Engineering. Departement Of Post Harvest Process And Food Engineering, Govind Ballabh Pant University Of Agriculture And Technology, Pantnagar, Uttaranchal, India Costa, G.E de Almeida., Monici, K.de Silva Queiroz., R.SM.P.M.R and Oliveira, A.C. 2004. Chemical composition, Dietary fiber and Pati resisten contents of raw and cooked pea, common pea, chick pea and lentil legume. Food Chem.94;327-330. Elsevier Ltd Darmono. 2005. Pengaturan Pola Hidup Penderita DM Untuk Mencegah Komplikasi Kerusakan Organ-Organ Tubuh, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Diponegoro Semarang Departemen Kesehatan. 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDES) Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Indonesia Hadi, H. 2005. Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional. Pidato pengukuhan Jabatan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Hoover and Zhou, Y. 2003. In Vitro and In Vivo Hydrolysis of Legume Starches by α-Amylase and Pati resisten Formation in Legumes-a Review. Elsevier Ltd Kumari, M., Urooj, A and Orasad, N.N. 2007. Effect of Storage on Pati resisten and Amylose Content of Cereal-Pulse Based Ready-To-Eat Commercial Products. Food.Chem. Elsevier Marsono,Y. 2002. Sifat Hipoglikemik dan Hipolipidemik Kacang Kapri (Pisum sativum LINN) dan Kedelai (Glicine Max MERR) pada tikus Spraguey Dawley Diabetik Induksi Aloksan. Makalah Penelitian Agritech Vol. 22 No 4 halaman 137-143 Muzdalifah, D. 2009. Pengaruh Pratanak Terhadap Pati Resisten dan Sifat Hipoglikemik Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L.) Pada Tikus Spaguey Dawley. Thesis Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Ilmu-Ilmu Pertanian Program Paska Sarjana, UGM, Yogyakarta Reeves G. P., 1997. Components of the AIN-93 Diets as Improvements in the AIN-76A Diet. J. Nutr. 127: 838S–841S Ridha, M.F. 2009. Pengaruh Konsumsi Kacang Merah (Phaseolus Vulgaris L) Pratanak Terhadap Status Antioksidan dan profil Darah Tikus Spraguey Dawley. Tesis Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Ilmu-Ilmu pertanian Sekolah Paska Sarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Sajilata,M.G., Singhal,R.S, Kulkari,P.R. 2006. Resistant Starch-A Review. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety,5:1-17 Sandstrom, B., Hansen, L.T and Sorensen, A. 1994. Pea Fiber Lowers Fasting and Postprandial Blood Triglyceride Concentrations in Human. J. Nutr. 124: 2386-2396 | en_US |
dc.description.abstract | Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan prevalensi yang
tinggi. Program pencegahan primer diabetes mellitus yang utama adalah pengaturan pola
hidup salah satunya berkaitan dengan diet. Pengaturan diet untuk penderita diabetes
mellitus harus diarahkan untuk mencegah kenaikan glukosa darah. Berkaitan dengan hal
tersebut, dalam pengaturan diet penderita diabetes diperlukan bahan makanan yang bersifat
hipoglikemik. Kacang kapri (Pisum sativum L) memiliki sifat hipoglikemik diantaranya
mungkin disebabkan kandungan serat pangan dan pati resistennya (RS). Pengolahan
kacang kapri secara konvensional (direbus) memerlukan waktu lama dan tekstur yang keras,
sehingga diperlukan alternatif pengolahan diantaranya melalui pratanak. Tujuan penelitian
ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pratanak kacang kapri terhadap kadar pati resisten
dan pengaruhnya terhadap penurunan glukosa darah pada tikus diabetik. Proses pratanak
kacang kapri secara signifikan meningkatkan pati resisten kacang kapri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa RS kacang kapri pratanak sebesar 8,81±0,37 (% db) sedangkan kacang
kapri mentah sebesar 6,52±0,55
(%db). Diet yang mengandung 20 % energi berasal dari
kacang kapri pratanak mampu menurunkan glukosa darah tikus diabetes sampai 65,58%,
dan diet yang mengandung kacang kapri rebus mampu menurunkan glukosa darah sebesar
59,33%, sedangkan perlakuan diet standar tidak memberikan pengaruh terhadap kadar
glukosa serum tikus sampai akhir penelitian. | en_US |