KEBERADAAN LAKTOSA PADA SUSU FERMENTASI
Abstract
Pada tahun 1960-an laktosa ditemukan dan bagaimana senyawa ini dicerna telah
mulai diteliti. Laktosa sangat umum ditemukan pada komoditi susu. Hasil penelitian telah
menunjukkan bahwa tidak semua orang dapat mencerna laktosa dengan baik. Sebagian
orang tidak memiliki enzim lactase sehingga tubuhnya intoleran terhadap laktosa. Meskipun
demikian orang-orang dengan sifat intoleran tetap memerlukan susu sebagai bahan makanan
yang memiliki nilai gizi paling lengkap. Oleh sebab itu diperlukan pengolahan susu yang dapat
mengurangi kandungan laktosa supaya dapat dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki
keterbatasan dalam mencerna laktosa. Susu segar difermentasi selama 12 jam dan 24 jam.
Kemudian di lewatkan pada kertas kromatografi dan dibandingkan dengan susu segar serta
laktosa standar. Untuk sampel dilakukan perlakuan pendahuluan berupa penggumpalan
protein dengan pemanasan dan penambahan asam. Kemudian lemak dipisahkan dengan
sentrifugasi. Titik dimana laktosa berhenti jika terdapat titik yang beerhenti dititik yang
sama dengan laktosa standar menunjukkan adanya laktosa pada sampel. Terlihat pada hasil,
meskipun telah difermentasi susu masih memiliki kandungan laktosa. Hal ini terlihat pada
titik kedua dari bawah masih terdapat titik. Tinjauan pustaka pada bab terdahulu menjelaskan
bahwa susu fermentasi relatif aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki laktose intoleran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa susu fermentasi masih mengandung laktosa.