dc.identifier.citation | Darmono, Joko. 2005. Pengaturan Pola Hidup Penderita Diabetes untuk Mencegah Komplikasi Kerusakan Organ-organ Tubuh. Jakarta: Erlangga. Dewi, Rasmika. 2008. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu pada Masyarakat Dusun Samu Mambal Kabupaten Badung, Denpasar: Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Udayana/Instalasi Laboratorium Klinik RSUP Sanglah Denpasar. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi II Cetakan Ke-5. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Kariadi, Sri Hastuti. 2009. Diabetes: Panduan Lengkap Untuk Diabetisi. Jakarta: Mizan Media Utama. Karyadi,Elvina : 2002 : Kiat mengatasi penyakit Diabetes Melitus, Hiperkolesteroliemia, stroke. Jakarta :Gramedia Losen, Hensen, Budhiarta 2007. Penatalaksanaan Pasien Diabetes Melitus di Poliklinik Rumah Sakit Sanglah Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam. Vol. VII. No. 3 Edisi September 2006. Murwani, 2007 : Pengaruh Konseling Keluarga Terhadap Perbaikan Peran Keluarga Dalam Pengelolaan Anggota Keluarga Dengan DM Di Wilayah Kerja Puskesmas KOKAP I Kulon Progo Ndraha, 2009, Puasa bagi penderita Diabetes Melitus, Jakarta: Penerbit Gramedia Rustam. 2008, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Mellitus di RSU Panglima Sebaya Kabupaten Kalimantan Timur. Sholichah, 2009, Hubungan antara dukungan social denganderajat depresi pada penderita Diabetes Melitus dengan komplikasi. Soegondo, Sidartawan. 2009. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Edisi II Cetakan Ke-7. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Sumini. 2007. Hubungan Beberapa Faktor Resiko dengan Pasien Diabetes Mellitus Pasien Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS. Waspadji, Sarwono. 2005. Diabetes Mellitus: Mekanisme Dasar dan Pengelolaannya yang Rasional. Jakarta: FKUI. | en_US |
dc.description.abstract | Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada
produktivitas dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM). DM adalah
penyakit yang banyak terjadi dengan prevalensi tahun 2000 di Indonesia sebesar 8,4 juta dan
meningkat tiap tahun. Bertambahnya prevalensi tersebut berkaitan dengan meningkatnya
status sosial, yang diikuti oleh perubahan pola hidup menjadi kurang sehat, antara lain
kurangnya aktifitas fisik (olah raga) dan pola makan tidak sehat sehingga terjadi obesitas
serta faktor genetik yang menyebabkan resistensi insulin berlanjut menjadi DM. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan kebiasaan olah
raga dengan kadar gula darah penderita DM tipe II di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Pola makan diukur
menggunakan FFQ terbatas, kebiasaan olah raga diambil dengan mengukur frekuensi dan
durasi olahraga serta kadar gula darah dengan mengambil data kadar gula darah pertama
kali masuk RS. Uji hubungan dengan menggunakan Pearson Product moment dan Rank
Spearmans.Sebagian besar sampel mempunyai pola makan tidak baik 58% dan kebiasaan
olahraga tidak baik 58% serta kadar gula darah tidak baik 92%. Dari uji statistik didapat hasil
tidak ada hubungan antara pola makan dengan kadar gula darah (p=0,348) dan tidak ada
hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kadar gula darah(p= 0,175) penderita DM tipe
II di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. | en_US |