dc.identifier.citation | Burmeister, L.C., 1983, Convective Heat Transfer, John Wiley & Sons, New York. Ghajar, A.J., 2004, Systematic Heat Transfer Measurements For Air-Water Two-Phase Flow In A Horizontal And Slightly Upward Inclined Pipe, Proccedings of the 10 Brazilion Congress of Thermal Science and Engineering-ENCIT 2004 Braz. Soc. Of Mechanical Sciences and Engineering-ABCM, Rio de Janeiro Nov. 29-Dec. 03, 2004. Ghajar, A.J., 2004, Tw o -Phase Heat Transfer In Gas-Liquid Non-Boiling Pipe Flows, HEFA 2004 3 International Conference on Heat Transfer, Fluid Mechanics and Thermodynamics 21-24 June 2004, Cape Town. rd Kamal, S. 2000, Studi Eksperimental Koefisien Perpindahan Kalor Aliran Dua Fasa pada Pipa Vertikal dalam Bentuk Aliran Kantung (Slug Flow) Menggunakan Aliran Udara-Air, Teknosains, 16B(1), 97-109. UGM, Yogyakarta. Mahmuddin, 1998, Karakteristik Aliran Dua Fase (Gas-Cair) Berlawanan Arah Vertikal Dalam Saluran Berdiameter Kecil, Master Tesis UGM, Yogyakarta Sekoguchi, K., Fukui, H., and Sato, Y., 1981, Flow Characteristics And Heat Transfer In Vertical Bubble Flow, ed. Bergles, A.E., and Ishigai, S., Two-Phase Flow Dynamics, Hemisphere Publishing Corporation, New York. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhui hubungan perubahan debit air, debit udara,
dan fluks kalor terhadap koefisien perpindahan kalor. Penelitian dilakukan dengan
mengalirkan air dari bawah dan menginjeksikan udara dari bawah dalam bentuk gelembung-
gelembung udara. Seksi uji dibuat dari pipa acrylic dengan diameter dalam 60 mm, panjang
210 mm agar bentuk gelembung udara dan aliran air bisa dilihat. Untuk mengukur temperatur
dinding dipasang dua titik thermokopel pada bagian luar dinding, sedangkan temperature
fluida diukur dengan memasangng termokopel disepanjang pipa uji. . Di dalam pipa acrylic
dipasang heater dengan diameter tabung imajener 50 mm, panjang 1800 mm dengan daya
1000 watt. Hasil penelitian menunjukan bahwa koefisien perpindahan kalor eksperimen
meningkat dengan meningkatnya debit udara dan menurun dengan meningkatnya debit air.
koefisien perpindahan kalor tertinggi sebesar 4340,602 W/m
C pada fluks kalor listrik
29582,448 W/m
2
, debit air 3LPM dan debit udara 9LPM | en_US |