dc.identifier.citation | Keputusan Menteri Kesehatan No: 405/Menkes/SK/XI/2002 Q-HSE Departement. Pengukuran Lingkungan Kerja. 15 Maret 2012. http://qhseconbloc.wordpress.com/2012/03/15/pengukuran-lingkungan-kerja/. 3 Juni 2012 Santa, Hadi. Pengaruh Kebisingan Temperatur dan Pencahayaan Terhadap Performansi Kerja. 15 Februari 2011. http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2011/02/15/pengaruh-kebisingantemperatur-dan-pencahayaan-terhadap-performa-kerja/. 3 Juni 2012. Sudjana. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Jilid 2. Oktober 2001. http://smkn13bdg.sch.id/download/bse/perancangan_sistem_kerja_dan_ergonomi_industri_2/55__siste m_kerja_dan_ergonomi_industri_jilid_2.pdf. 2 Juni 2012. Suma’mur. Hyperkes Kesehatan Kerja Dan Ergonomi. Jakarta: Muara Agung Dharma Bhakti, 1987. Sunarti, Haryati. Konsep Pengaturan Lingkungan Kerja. Februari 2008. http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1250/1049. 3 Juni 2012. Sutalaksana dkk. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Jurusan Teknik Industri, Bandung : ITB. Wignjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya : Penerbit Guna Widya. | en_US |
dc.description.abstract | Kondisi kualitas lingkungan akan berpengaruh terhadap kinerja dan produktivitas kerja
manusia. Lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan performansi, sehingga dalam
melaksanakan kegiatannya mencapai hasil yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk
analisis aspek lingkungan fisik (kebisingan, temperatur dan cahaya) terhadap performansi
kerja. Pengambilan data dilakukan di Laboratorium Ruang Iklim Teknik Industri – UMS
dengan responden mahasiswa TI angkatan 2010. Tahapan pelaksanaan yaitu responden
mengerjakan tugas di ruang iklim dalam waktu 2 menit dan mencatat hasil dari skor benar
yang diperoleh. Terdapat 3 variabel dibuat dalam 4 perlakuan, yaitu : perlakuan 1
disetting suhu 30 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 80 dB dan suhu 30 C, pencahayaan
200 lux, kebisingan 100 dB. Perlakuan 2 disetting suhu 30 C, pencahayaan 100 lux,
kebisingan 80 dB dan suhu 30 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 100 dB. Perlakuan 3
disetting suhu 26 C, pencahayaan 100 lux, kebisingan 80 dB dan suhu 26 C, pencahayaan
100 lux, kebisingan 100 dB. Perlakuan 4 disetting suhu 26 C, pencahayaan 200 lux,
kebisingan 80 dB dan suhu 26 C, pencahayaan 200 lux, kebisingan 100 dB. Analisa Data
dilakukan menggunakan metode statistik uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel pencahayaan dan kebisingan tidak berpengaruh terhadap performansi
kerja, sedangkan variabel temperatur berpengaruh terhadap performansi kerja. | en_US |