Fungsi Vegetasi Pada Ruang Hijau Dan Hutan Kota Untuk Pengembangan Lanskap Eco pesantren. Studi Kasus: Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo
View/ Open
Date
2012-05-24Author
Irwan, Siti Nurul Rofiqo
Khoisol, Ahmad
Soewarno
Metadata
Show full item recordAbstract
Perencanaan ruang hijau kota dan hutan kota yang konseptual dapat mengendalikan
masalah pemanasan global dan degradasi ekosistem kota. Fungsi vegetasi dalam
perencanaan ruang hijau dan hutan kota pada penerapan Ecopesantren dapat memenuhi
kebutuhan ekologi dan fasilitas aktivitas santri di lingkungan pesantren. Studi kasus di
Pondok Pesantren Nurul Jadid (PPNJ), karena memiliki lahan luas 12 Ha dan terletak di
kawasan Kota Seribu Taman Probolinggo. Tujuan penelitian ini adalah 1). Mengetahui
komposisi jenis dan ukuran vegetasi di PPNJ; 2). Mengetahui fungsi masing-masing jenis
vegetasi pada ruang hijau dan hutan kota; dan 3). Mengembangkan konsep lanskap
Ecopesantren pada studi kasus PPNJ. Metode penelitian adalah survei, dengan analisis
deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lanskap PPNJ ditanami
jenis pohon (49,4 %) yaitu glodogan tiang, kelapa, mangga,cemara kipas, palem putri dan
palem kuning. Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara terhadap responden,
ternyata 42% responden menyatakan fungsi vegetasi belum optimal. Hasil analisis fungsi
vegetasi menunjukkan bahwa fungsi estetika dominan dan fungsi pengontrol iklim belum
optimal pada penataan lanskap PPNJ. Optimalisasi fungsi ruang hijau dan hutan kota untuk
pengembangan lanskap Ecopesantren adalah dengan penanaman vegetasi struktur canopi
berlapis dan terpenuhi fungsi pengendali iklim, resapan air, habitat satwa, estetika,
pembatas, kontrol visual. Konsep lanskap Ecopesantren adalah integrasi budaya pesantren,
ekologi dan pendidikan (integrated edu-eco-culture) yang menjadi arahan untuk penataan
lingkungan yang berkelanjutan.