Show simple item record

dc.contributor.authorSitorus, Hotna Marina
dc.date.accessioned2013-10-11T06:59:15Z
dc.date.available2013-10-11T06:59:15Z
dc.date.issued2013-03-28
dc.identifier.citationBitner, Mary Jo, Bernard H. Booms and Mary S. Tetreault. 1990. The service encounter: diagnosing favorable and unfavorable incidents.” Journal of Marketing. 54 (Jan 1990): 71-84. Cronin, J. J., and S. S. Taylor. 1992. “Measuring service quality: a reexamination and extension”. Journal of Marketing, 56 (3): 55-68. Gremler, Dwayne D. 2004. “The critical incident technique in service research.” Journal of Service Research. 7/1 (Aug 2004): 65-89. Johnston, R. 1995. "The zone of tolerance: Exploring the relationship between service transactions and satisfaction with the overall service". International Journal of Service Industry Management. 6 (2): 46-61. Kotler, Philip. 2006. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control, New Jersey: Prentice-Hall. Martilla, John A. and John C James. 1977. “Importance-performance analysis.” Journal of Marketing (pre-1986). 41 (Jan 1977): 77-79. Parasuraman, A, V.A. Zeithaml and Leonard L. Berry. 1985. “A conceptual model of service quality and its implications for future research”. Journal of Marketing (pre-1986). (Fall 1985): 41-50. Tjiptono, Fandy dan Chandra Gregorius. 2005. Service Quality and Satisfaction. Yogyakarta: Andi. Yavas, Ugur and Donald J. Shemwell. 2001. “Modified importance-performance analysis: an application to hospitals”. International Journal of Health Care Quality Assurance. 14 (3): 104-110. Zeithaml, V and M.J. Bitner 2003. Services Marketing. United States of America: McGraw Hill. Zeithaml, V. A., A. Parasuraman and Leonard L. Berry. 1990. Delivering Quality Service: Balancing Customer Perception & Expectations. New York: The Free Press.en_US
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3558
dc.description.abstractMenjamurnya bisnis spa keluarga di kota Bandung membuat setiap pengelola spa harus secara kontinu meningkatkan mutu layanan yang diberikan. Jika pelanggan tidak puas dengan mutu layanan yang diterima, mereka dengan mudah akan berpindah ke tempat spa yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu layanan Spa X berdasarkan Modified Importance Performance Analysis (Modified IPA). Metode ini merupakan pengembangan dari Importance Performance Analysis (IPA), dimana Modified IPA mengidentifikasi prioritas perbaikan dengan menggunakan informasi mengenai kepentingan atribut, performansi penyedia jasa dan performansi kompetitor. Berdasarkan Critical Incident Technique, penelitian ini mengidentifikasi 19 atribut layanan spa keluarga. Selain itu diidentifikasi pula bahwa kompetitor Spa X adalah Spa Y. Berdasarkan peta Modified IPA didapati 2 atribut masuk dalam kategori Keep Up the Good Work (Kuadran I) dan 2 buah atribut kategori False Security (Kuadran II). Tiga buah atribut masuk dalam kategori Red Alert (kuadran III), sedangkan 12 atribut lainnya termasuk dalam kategori Vulnerability (kuadran IV). Perbaikan yang diusulkan di antaranya adalah pembuatan standar prosedur pelayanan pengunjung pasca treatment, penyediaan tempat sampah di ruang tunggu serta jam dinding dan aromaterapi di ruang treatment, penambahan treatment bergaya Bali dan pemberian pelatihan rutin bagi terapis. Sebagian besar usulan diterima oleh pihak manajemen Spa X.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectMutu layananen_US
dc.subjectModified Importance Performance Analysisen_US
dc.subjectspa keluargaen_US
dc.titlePenerapan Modified Importance Performance Analysis dalam Peningkatan Mutu Layanan Family SPA Xen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record