Aplikasi Lean Six-Sigma untuk Peningkatan Kualitas Produk
Abstract
Kualitas merupakan faktor yang mendasari keputusan bagi konsumen untuk memilih produk dan
jasa yang diinginkan. Arti kualitas pada awalnya dapat dibangun oleh perusahaan namun untuk
selanjutnya perusahaan harus memperhatikan keinginan/ kebutuhan konsumen. Dalam
memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, maka organisasi-perusahaan perlu menerapkan
konsep lean thinking, yaitu selalu mereduksi waste (pemborosan) yang dianggap tidak di butuhkan.
Diperlukan metodologi yang mampu mengurangi variasi produk dan kesalahan yang disebut Six
Sigma. Aplikasi keduanya sering disebut Lean Six Sigma.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas dari produk furniture. Banyaknya produk cacat,
terutama adalah cacat tekstur permukaan serta dimensi dalam bentuk rework yang menyebabkan
perusahaan menderita kerugian. Perusahaan mengharapkan dapat menekan defect produk kurang
dari 2%. Proses cutting dan forming tercatat adalah penyumbang produk cacat tertinggi, sehingga
penelitian dibatasi pada kedua proses. Proses cutting dan forming masing-masing diidentifikasi
jenis cacat yang dianggap problem utama. Sehingga perhatian utama perbaikan kualitas yang akan
dilakukan adalah untuk kecacatan pada problem utama.
Sigma awal proses cutting dan forming secara berurutan adalah cukup bagus. Target yang ingin
dicapai adalah meningkatkan nilai sigma kedua proses. Peningkatan nilai sigma akan diikuti
dengan turunnya nilai defect per million opportunities (DPMO).