Pengembangan Model Penjadwalan Mesin Majemuk Melalui Job Sisipan
Abstract
Hal terpenting dalam industri farmasi adalah ketersediaan obat dalam jumlah, jenis, dan
kualitas yang memadai, ketidaktersediaan terhadap hal tersebut mengakibatkan lost
sales. Perusahaan harus memiliki suatu metode penjadwalan yang dapat mempercepat
waktu penyelesaian proses produksi sehingga dapat meningkatkan pemenuhan
terhadap permintaan konsumen. Proses produksi terdiri dari tujuh stage dengan proses
yang berbeda-beda pada tiap stagenya, dimana awal proses tidak selalu dimulai pada
stage 1, namun selalu berakhir pada stage 7. Ketersediaan mesin tidak hanya terdiri dari
mesin tunggal, tetapi juga memiliki mesin majemuk untuk beberapa jenis mesin.
Keberagaman proses produksi dan banyaknya jumlah job yang harus diproses, maka
pada penelitian ini penjadwalan dilakukan secara bertahap terhadap penjadwalan job
utama dan kemudian penyisipan job pada hasil penjadwalan job utama tersebut. Untuk
dapat menyelesaikan permasalahan penjadwalan dengan jumlah mesin majemuk dan
proses produksi yang bervariasi sesuai dengan kondisi aktual perusahaan, maka
dilakukan pengembangan model terhadap algoritama Non-delay mesin majemuk dengan
job sisipan. Dari hasil pengembangan model, waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan 59 job adalah 798 jam. Pelaksanaan penyisipan job pada hasil
penjadwalan job utama tidak memperlambat waktu penyelesaian untuk keseluruhan job.