dc.identifier.citation | 1. Anonim,2007, Subang Dalam Angka kerjasama Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Subang dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. 2. Darmayana D, .A., 2004,Pengembangan Systim Produksi Unit Usaha Tepung Kencur di Sumedang Jawa Barat, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2004, Pengembangan Teknologi Kimia, Untuk Pengolahan Sumber Daya alam Indonesia, 27 - 28 Januari 2004, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran, Yogyakarta 3. Diki Nanang Surahman, dkk, 2007, Nanas dan Produk Olahannya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna(B2PTTG),Subang. 4. Freddy Rangkuti, 2000, Busines Plan Tebnik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus,P T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. Sriharti dan Sukirno, 2003, Penerapan Teknologi Pembuatan Minuman Instan di desa Tanggulun Timur kecamatan Kalijati kabupaten Subang, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia 'Teknologi Tepat Guna Berbasis Sumber Daya Alam Indonesia", 27 April 2004, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan Bandung. 6. Sri Indriyani,2004, Pengembanga Inndustri Buah Nanas di Industri Kecil. http:/www.pengolahan Nanas.com 5. Suparyanto,2012,Kewirausahaan Konsep dan Realita pada Usaha Kecil,Penerbit Alfabeta,Bandung. | en_US |
dc.description.abstract | Master plan percepatan dan perluasan Pembangunan ekonomi Indonesia(MP3EI) 2011 – 2025,
menetapkan prinsip-prinsip dasar percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi membutuhkan
perubahan cara pandang dan perilaku antara lain : produktivitas, inovasi dan kreativaitas didorong
oleh kemampuan SDM dan Iptek menjadi salah satu pilar perubahan. Untuk mendukung
pelaksanaan MP3EI di atas implementasi inovasi teknologi pada UKM sangat dibutuhkan dalam
upaya untuk mengolah produk hasil sumber daya local yang berlimpah. Subang merupakan
penghasil buah nanas terbesar di Jawa Barat, dari buah nanas dapat diolah menjadi berbagai
bentuk dan jenis makanan dan minuman yang beraneka ragam. Dengan tujuan untuk memberi
nilai tambah produk secara kualitas maupun kwantitas, menciptakan lapangan kerja dan menjadi
unit usaha unggulan daerah setempat. Kendala utama yang dihadapi pengusaha UKM masih belum
mampu menjalankan proses pengolahan secara mekanis, disisi lain permintaan pasar produk
olahan nanas (dodol , wajit, kripik, sirup dan jus nanas) cukup tinggi . Untuk itu masukan inovasi
teknologi pengolahan , pengemasan , kelembagaan dan pendampingan sangat diperlukan. Kajian
terhadap peran dan pemanfaatan inovasi teknologi ini dilakukan seiri ng dengan tugas dan fungsi
pelayanan teknologi tepat guna kepada UKM oleh B2PTTG – LIPI. Metoda yang digunakan dalam
kajian ini adalah deskriptip analitik yang diarahkan pada bagaimana proses inovasi teknologi di
implementasikan untuk mendukung pengembangan UKM secara berkelanjutan. Hasil studi
menunjukkan bahwa jumlah usaha kecil teknologi proses pengolahan buah nanas di Subang
meliputi 12 pengusaha dengan produk utama dodol nanas, hasil produksi rata-rata 11.844 kg per
bulan, membutuhkan bahan baku nanas sebanyak 33.840 kg per bulan. Pemasaran meliputi
wilayah Subang, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Bekasi , Jakarta, Bogor, Yogyakarta dan Bali,
tenaga kerja yang terserap sebanyak 42 orang dengan tingkat keuntungan Rp 45.000,- per proses
atau Rp 10.431.692,-per unit usaha dengan kapasitas produksi 3.696 kg per bulan. | en_US |