Show simple item record

dc.contributor.authorSetiawan, Hadi
dc.contributor.authorAnggraeni, Shanti Kirana
dc.contributor.authorPurnamasari, Fitri
dc.date.accessioned2013-10-17T09:57:36Z
dc.date.available2013-10-17T09:57:36Z
dc.date.issued2013-03-28
dc.identifier.citationSupriyono, Wardhana W.A dan Sudaryo. 2007. “Sistem Pemilihan Pejabat Struktural dengan Metode Analytical Hierachi Proces”.Jurnal Seminar Nasional, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) Batan. b. Saaty, T.L 1993. Skala Banding Secara Berpasangan. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo. c. Darmawi, 2005, Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan. http://id.shvoong.com/business-management/management/1848897-manajemen-risiko/ d. Darmawi, 2005, Sasaran yang akan dicapai manajemen risiko. http://id.shvoong.com/business- management/management/1848897-manajemen-risiko/ e. Mulyono, S., 1996, Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996. http://repository.unand.ac.id/372/1/613_Teknika __Eri_Wirdianto_dan_Elfira_Unbersa_.pdfen_US
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/3580
dc.description.abstractPersaingan dunia bisnis dalam mendapatkan keuntungan dan tujuan yang dicapai menyebabkan para pebisnis tersebut saling berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitas, memperluas pemasaran, menurunkan risiko kerugian, oprimalisasi sumber daya manusia, serta penanganan transaksi baik antara perusahaan dengan pelanggan maupun perusahaan dengan perusahaan lain. Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk menentukan rating dari kriteria-kriteria risiko, menentukan rating dari sub kriteria risiko, dan menentukan risiko tertinggi serta risiko terendah pada proyek pemeliharaan industri yang ditangani PT. XYZ dengan menggunakan metode Analitytical Hierarchy Process (AHP). Hasil Rating berdasarkan kriteria-kriteria risiko terbesar sampai terkecil yaitu; bidang desain (engineering) (4.7%), bidang konstruksi (construction) (3.32%), bidang lingkungan & alam (4.31%), bidang administrasi & kontrak (2.8%), dan bidang pengadaan (procurement) (1.62%). sedangkan rating berdasarkan subkriteria risiko terbesar yaitu; hujan (10.4%), gempa bumi (10.3%), tanah longsor (10.2%), ketidaksesuain biaya material utama (7.5%), kecelakaan kerja & penyakit (7.1%), kelemahan monitoring & supervisi (6.83%), ketidakcukupan tenaga kerja (6.79%), ketidaktepatan waktu pengadaan material utama (6.7%), ketidakmampuan tenaga desain (6%), ketidaksempurnaan desain (5.69%), kendala ketersediaan material utama (5.65%), tidak adanya ijin dari pemerintah (4.9%), ketidakakuratan data-data untuk desain.(4.6%), tidak adanya bukti formal tentang pembebasan lahan lokasi proyek (4%), dan ketidakjelasan kemungkinan skalasi harga proyek (3.5%). Berdasarkan data di atas, maka diperoleh kesimpulan risiko yang terbesar adalah proyek pemeliharaan jembatan di Padang (18.7%) dan risiko terkecil adalah proyek pemeliharaan jalan kota di Cilegon (10%).en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectAHPen_US
dc.subjectRisiko Proyek dan Manajemen Risiko Proyeken_US
dc.titleAnalisis Penentuan Rating Risiko Proyek PT. XYZ Dengan Metode Analytical Hierarchy Proses (AHP)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record