Rancangan Mesin Pengupas Sabut Kelapa Berbasis Ergonomi Partisipatori
Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa terbesar di dunia, kelapa tersebut dapat
diolah menjadi berbagai macam produk. Dari proses pengolahan buah kelapa akan menghasilkan
limbah berupa serat kelapa yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Proses pengolahan
dari kelapa utuh hingga menghasilkan serat kelapa yaitu dengan pengupasan sabut, penguraian
dan pengayakan. Alat yang digunakan dalam proses penguraian dan pengayakan sudah banyak
menggunakan mesin, akan tetapi pada proses pengupasan kebanyakan masih dilakukan secara
manual sehingga selain menguras tenaga juga berbahaya bagi pekerja. Perancangan mesin
pengupas sabut kelapa dilakukan dengan pendekatan ergonomi partisipatori yang terdiri dari para
stakeholder. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui desain mesin pengupas sabut kelapa hasil
rancangan dan tingkat kepuasan pemakainya. Desain mesin yang dihasilkan terdiri dari empat
bagian yaitu pengupas, penggerak, pencekam, dan cover pengarah sabut. Ukuran antropometri
yang digunakan dalam perancangan antara lain yaitu: Ukuran panjang handle 11 cm menggunakan
dimensi lebar telapak tangan metakarpal, diameter handle 3,5 cm diambil dari dimensi panjang
telapak tangan, tinggi handle 95 cm menggunakan dimensi tinggi siku berdiri, lebar mesin 60 cm
menggunakan dimensi lebar bahu, dan jarak gerigi pengupas dengan tepi depan mesin 75 cm
menggunakan dimensi jangkauan tangan. Sedangkan penilaian pemakai terhadap delapan kriteria
dari mesin hasil rancangan menggunakan Skala Linkert antara 1 sampai 5, yaitu: keamanan dalam
penggunaan mempunyai nilai rata-rata 3,33, kenyamanan dalam pemakaian mempunyai nilai ratarata
3,53, kemudahan pengoperasian mempunyai nilai rata-rata 4,20, kemudahan perawatan
mempunyai nilai rata-rata 4,00, kekuatan konstruksi mempunyai nilai rata-rata 4,40, kemampuan
mengupas sabut memiliki nilai rata-rata 2,87, kesesuaian alat dengan kondisi kerja berdiri memiliki
nilai rata-rata 3,53, dan menghemat tenaga operator memiliki nilai rata-rata 3,73.