dc.identifier.citation | Departemen Kesehatan RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2011. Standarisasi Pemberdayaan Masysrakat Provinsi Jawa Tengah. Semarang Hikmat, H. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Penerbit Humaniora Utama Kementrian Kesehatan.2010. Roadmap Reformasi Kesehatan Masyarakat. Jakarta Kaleher, H and C. MacDougall.2009. Understanding Health A Determinants Approach. Australia and New Zealand: Oxfoard University Press Sarwono, S.2007. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Taruna, T. 2010. Desains of Community Development Planing. Surakarta: Pascasarjana Universitas Sebelas Maret World Health Organizaion. 2009. Primary Health Care Now More Than Ever. The World Health Report World Bank. 2009. Social Capital and Health, Nutrition and Population. 6 Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan , ISSN: 2338-2694 http://web.worldbank.org/website/external/topics/extsocialdevelopment/exttsocialcapi tal. Diunduh Februari 2012 | en_US |
dc.description.abstract | Kementrian Kesehatan (2010) mengakui masih lemahnya upaya pembinaan masyarakat dan apresiasi terhadap
lembaga pemberdayaan masyarakat. Permasalahan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dihadapi
di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo adalah: (a) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) belum menjadi kebutuhan masyarakat, yang dibutuhkan masyarakat adalah upaya kuratif, (b)
masyarakat masih belum memahami adanya kewajiban untuk turut serta memajukan kesehatan masyarakat, (c)
kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan masih tergantung pada aktivitas dan upaya pemerintah,
serta belum tumbuh inisiatif dan kreativitas masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah Mengkaji dan
menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan Lokal di Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Jenis penelitian penelitian ini adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader
kesehatan pada 14 desa di Kecamatan Bendosari tahun 2012. Sampel dalam penelitian ini adalah kader
kesehatan desa yang berjumlah 38 orang. Metode pengambilan sampel dengan cluster random samping.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan (X1), akses informasi kesehatan (X2), survei
mawas diri (X3), Kepemimpinan (X4), dan sebagai variabel terikat adalah pemberdayaan masyarakat dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan lokal (Y). Instrumen penelitian adalah kuesioner tertutup dan skala Likert.
Kuesioner akan diuji validitasnya dengan menggunakan person product moment dan diuji reliabilitasnya
dengan menggunkan alpha cronback. Metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
responden penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier ganda. Hasil.
nilai F
hitung
= 165,73> F
=2,65 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas (X1,
X2, X3, X4) secara simultan berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan lokal. Dan uji secara individul terlihat pada nilai t, dimana pada semua variabel bebas mempunyai
nilai t
hitung
>t t
abel
tabel
(2,021) atau nilai p <0,05 pada semua variabel bebas. Hal ini berarti secara individual
variabel (X1, X2, X3, X4) berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan lokal. Secara simultan tingkat pendidikan, akses informasi, survei mawas diri dan kepemimpinan
berpengaruh terhadap berpengaruh terhadap kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan lokal | en_US |