dc.identifier.citation | Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bakhtiar, A. (2004). Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol.3 Ed.8. Jakarta : EGC. Chandra, B. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC. Departemen Kesehatan RI. w(2002). Pedoman Penanggulangan TB cetakan ke-8. Jakarta. Direktorat Bina Farmasi Depkes RI. (2005). Pharmaceutical care untuk tuberculosis. http://binfar.depkes.go.id diakses tanggal 17 Desember 2011 Dirjen P2M dan PLP Depkes RI.(2005). Pedoman Penyakit Tuberkulosis dan Penanggulangannya. www.depkes.go.id diakses 1 November 2011 Erawatiningsih, E.dkk. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat Pada Penderita Tuberculosis Paru. Berita Kedokteran Masyarakat, 25, 117-124. Hiswani. (2004). Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. http://library.usu.ac.id diakses pada 15 Oktober 2011 Kurniasih, H. (2008). Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien Di Ruang Balai Pengobatan Puskesmas Baru Ilir Kota Balikpapan Kalimantan Timur, Skripsi Fakultas Kedokteran, UGM : Yogyakarta. Mansjoer, A. (2001). Kapita Selekta kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama. Jakarta: Media Aesculapius. Niven, N. (2002). Psikologi kesehatan pengatar untuk perawat dan professional kesehatan lain. Jakarta: ECG. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian kesehatan edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Philipus, F. (2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan berobat penderita TB Paru di Puskesmas Depok. Tesis. Pasca Sarjana. UGM: Yogyakarta. Riwidikdo, H. (2008). Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. Sukana, B. dkk. (2003). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Penderita TB Paru Di Kabupaten Tangerang. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol 2 No 3, 282-289. Sugiyono. (2005). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhandi, A. (2005). Kepatuhan Minum Obat penderita TB Paru di Puskesmas Kota Bengkulu, Tesis Program Pasca Sarjana, UGM : Yogyakarta. Suliha,U. (2002). Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC. WHO.(2012). Tuberculosis Profile. www.who.int/tb/data. diakses tanggal 5 Desember 2011. Zuliana, I. (2009). Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Pelayanan Kesehatan, dan Faktor Peran Pengawas Menelan Obat Terhadap Tingkat Kepatuhan Penderita TB Paru Dalam Pengobatan di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan, Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU : Medan http://library.usu.ac.id | en_US |
dc.description.abstract | Tuberculosis is one of infectious diseases caused by stem bacteria (basil), known as Mycobacterium Tuberculosis. The process of Tuberculosis infection through patient’s saliva or sputum which contains basil tuberculosis. The case of Pulmonary TB can be recovered if the patient had a good knowledge to compliance in medicinal treatment for approximate 6 months and supported by a good healthy service quality in handling pulmonary TB patient. This research aims to know the correlation between level of knowledge and healthy service quality toward the compliance of pulmonary TB patient to take medicine at Puskesmas Gatak. This research used a correlative descriptive with cross sectional approach. The populations were the positive TB patient and suspects who endure medicinal treatment and recorded at Puskesmas Gatak in 2011 as many as 65 people, with a sample were 40 respondents. The sampling technique used Propotional Random Sampling. Statistical analysis used Kolmogorov Smirnov Test, with confidence level α = 0,05. Based on this research, it can be seen that the first result about the correlation between level of knowledge and the compliance of Pulmonary TB patient to take medicine at Puskesmas Gatak is p value = (0,000 < 0,05) with correlation value 2,669, so Ho rejected. Then, the second result about correlation between healthy service quality and the compliance of Pulmonary TB patient to take medicine at Puskesmas Gatak is p value = (0,498 > 0,05) with correlation value 0,829, so Ho accepted. It can be concluded there was significant correlation between level of knowledge and the compliance of Pulmonary TB patient to take medicine. In the other hand, there was no correlation between healthy service quality and the compliance of pulmonary TB patient to take medicine. | en_US |