dc.description.abstract | Protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi.
Biji wijen yang telah dihilangkan lemaknya dan biji jagung, mengandung asam
amino metionin yang lebih tinggi dari pada kedelai. Karena itu biji wijen dan biji
jagung dapat digunakan untuk melengkapi kandungan gizi produk dari kedelai,
termasuk susu kedelai. Sebaliknya biji wijen mengandung asam amino lisin yang
rendah, sedangkan biji jagung mempunyai kekurangan asam amino essensial
triptofan. Bila keduanya dicampur dengan kacang kedelai, maka kekurangan lysin
pada biji wijen dan triptofan pada biji jagung akan tercukupi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan biji wijen dan kecambah
jagung terhadap kadar protein susu kedelai. Penetapan kadar protein dilakukan
dengan metode mikro Kjeldahl. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar
protein berat kering rata-rata pada susu kedelai dengan kode 579 sebesar 5,343 gr,
kode 801 sebesar 7,42 gr, kode 375 sebesar 6,40 gr, kode 615 sebesar 6,033 gr, kode
249 sebesar 6,935 gr, kode 555 sebesar 5,12 gr dan kode 129 sebesar 9,59 gr.
Berdasarkan hasil di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh
penambahan biji wijen dan kecambah jagung terhadap kadar protein susu kedelai. | en_US |