Pengendalian Aliran Permukaan Akibat Perubahan Tata Guna Lahan dengan Konsep Low Impact Development
View/ Open
Date
2012-05-26Author
Budinetro, Hermono S.
Fatchan, A. Karim
Sahid, M. Nur
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan tata guna lahan akan berakibat pada berkurangnya daerah peresapan dan
menaikan laju aliran permukaan. Suatu kawasan hutan apabila diubah menjadi
permukiman maka yang terjadi adalah hutan yang bisa menahan aliran permukaan
cukup besar menjadi pemukiman dengan resistensi aliran permukaan yang kecil. Laju
aliran permukaan yang semakin besar mengakibatkan muka air banjir semakin tinggi,
kerusakan tebing sungai dan air tercemar masuk ke sistem sungai. Salah satu cara
untuk mengendalikan aliran permukaan akibat perubahan tata guna lahan adalah
dengan pendekatan pembangunan berdasarkan konsep Low Impact Development
(LID). LID merupakan suatu konsep pengelolaan skala kecil dari suatu sistem drainase
air hujan, yang dimulai dari sumber masalah, sehingga efek negatif dari urban runoff
dapat dikendalikan. LID direncanakan mampu mengendalikan tinggi muka air banjir,
volume air banjir yang akan dilepas ke daerah hilir serta memelihara aliran dasar
(base flow) dan menyaring limbah. Dalam penerapannya dilapangan LID terdiri dari
beberapa unit yang sangat tergantung kebutuhan lokal. Unit-unit tersebut antara lain:
Bioretensi, Sumur Resapan, Lahan Filter Vegetasi, Vegetasi Penyangga, Saluran
Rumput, Saluran Infiltrasi.