dc.identifier.citation | A. Halim Hasmar : ”Drainase Perkotaan”, UII Press, Yogyakarta, 2002 Department of Environmental Resources (DERPGC): ”Low Impact Development Design Strategies”, Integrated Design Approach, Prince George’s County, Maryland, June 1999 Department of Environmental Resources (DERPGC) : ”Low Impact Development Modeling Programs In Prince George’s County, Maryland” Department of Environmental Resources (DERPGC): ”Low Impact Development Design Strategies”, Integrated Design Approach, Prince George’s County, Maryland, June 1999. Department of Environmental Resources (DERPGC): ”Site Design Checklist and LID Calculation Worksheet”, Integrated Design Approach, Prince George’s County, Maryland, June 2003. Latif Kalin, Mohammed M. Hantush : ” Evaluation of Sediment transport Models and Comparative Application of Two Watershed Models”, United States Environmental Protection Agency, Cincinnati, September 2003. Kodoatie, Robert J., PhD & Roestam Sjarief, PhD : Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu, Andi, Yogyakarta, 2005. Kodoatie, Robert J., & Sugiyanto : Banjir. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002. Seyhan, Ersin: Dasar- Dasar hidrologi, Gadjah Mada University Press, Bulak Sumur Yogyakarta, 1977. Suripin : Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Andi, Yogyakarta, 2004 Suripin : Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, Andi, Yogyakarta, 2004 Sutrisno, C. Totok dkk : Teknologi Penyediaan Air Bersih, Rineka Cipta, Jakarta, edisi ke lima 2004. United States Department of Defense : ’Design: Low Impact Development Manual”, Unified Facilities Criteria, October 2004. United States Environmental Protection Agency (USEPA): ”Low Impact Development, Literature Review”, Washington DC, October 2000. | en_US |
dc.description.abstract | Perubahan tata guna lahan akan berakibat pada berkurangnya daerah peresapan dan
menaikan laju aliran permukaan. Suatu kawasan hutan apabila diubah menjadi
permukiman maka yang terjadi adalah hutan yang bisa menahan aliran permukaan
cukup besar menjadi pemukiman dengan resistensi aliran permukaan yang kecil. Laju
aliran permukaan yang semakin besar mengakibatkan muka air banjir semakin tinggi,
kerusakan tebing sungai dan air tercemar masuk ke sistem sungai. Salah satu cara
untuk mengendalikan aliran permukaan akibat perubahan tata guna lahan adalah
dengan pendekatan pembangunan berdasarkan konsep Low Impact Development
(LID). LID merupakan suatu konsep pengelolaan skala kecil dari suatu sistem drainase
air hujan, yang dimulai dari sumber masalah, sehingga efek negatif dari urban runoff
dapat dikendalikan. LID direncanakan mampu mengendalikan tinggi muka air banjir,
volume air banjir yang akan dilepas ke daerah hilir serta memelihara aliran dasar
(base flow) dan menyaring limbah. Dalam penerapannya dilapangan LID terdiri dari
beberapa unit yang sangat tergantung kebutuhan lokal. Unit-unit tersebut antara lain:
Bioretensi, Sumur Resapan, Lahan Filter Vegetasi, Vegetasi Penyangga, Saluran
Rumput, Saluran Infiltrasi. | en_US |