Polaritas Pelarut Sebagai Pertimbangan dalam Pemilihan Pelarut untuk Ekstraksi Minyak Bekatul dari Bekatul Varietas Ketan (Oriza Sativa Glatinosa)
View/ Open
Date
2012-12-18Author
Susanti, Ari Diana
Ardiana, Dwi
Gumelar P., Gita
Bening G, Yos ephin
Metadata
Show full item recordAbstract
Bekatul merupakan hasil samping penggilingan padi yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai
pakan ternak. Pemanfaatan bekatul dengan cara mengambil minyaknya akan meningkatkan nilai
ekonomi bekatul. Kadar minyak dalam bekatul hanya 17-22%, tetapi mengingat kandungan
antioksidan (γ-oryzanol, tokoferol dan tokotrienol) yang relatif tinggi, maka ektraksi minyak bekatul
menarik dilakukan dalam kaitannya dengan bidang farmasi, kosmetik dan kesehatan. Penelitian ini
ditujukan untuk mendapatkan jenis pelarut yang tepat dan memberikan yield yang optimal pada
ekstraksi pengambilan minyak bekatul dari bekatul. Bekatul yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis varietas ketan. Pelarut untuk mengekstraksi adalah n-heksana,etyl asetat,metanol,
etanol, isopropanol dan aseton teknis. Penelitian ini diawali dengan proses stabilisasi bekatul untuk
menghambat aktivitas enzim lipase dengan pemanasan pada suhu 120
o
C selama 3 menit,Kemudian
didiamkan pada suhu kamar selama 24 jam selanjutnya dipanaskan kembali pada suhu 120
C selama
3 menit, kemudian dilakukan proses ekstraksi. Hasil ekstraksi soxhlet berupa minyak bekatul kasar
(crude rice bran oil) dilakukan penentuan berat jenis, uji bilangan asam, bilangan penyabunan dan
bilangan peroksida. Uji ini juga dilakukan terhadap RBO komersial. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa varietas ketan dengan pelarut n-heksana memberikan nilai yield yang paling tinggi