DINAMIKA PENAFSIRAN AL-QURAN DI SURAKARTA: 1900-1930
Abstract
Dinamika penafsiran al-Quran begitu intens di Surakarta dalam rentang
waktu antara 1900-1930. Dengan analisis perbandingan makalah ini mengkaji dan
menemukan tiga karya tafsir yang sama-sama diproduksi Surakarta memiliki concern
yang berbeda. Tafsîr al-Quran al-‘A“îm lebih banyak menjadikan tema ortodoksi Islam
sebagai isu sentral dari penafsiran-penafsirannya.Hal ini tentu bisa dimengerti karena
karya tafsir tersebut ditulis oleh seorang pengulu agengkraton yang banyak bergelut
dengan hukum Islam.Sedangkan Tafsîr Surat Wal Acri lebih banyak menjadikan tema
hubungan Islam-Kristen sebagai isu sentralnya.Penulis kitab ini tampak dirisaukan
oleh kegiatan-kegiatan zending yang semakin meraja-lela di kawasan Kasunanan
Surakarta. Kitab Tafsîr Qur’an Djawen menjadikan pentingnya ukhuwwah Islamiyyah
sebagai isu utama penafsiran-penafsirannya. Dalam kitab ini tampak banyak diuaraikan
fenomena perpecahan di kalangan umat Islam dikarenakan perbedaan-perbedaan dalam
masalah-masalah furu’iyyah.