dc.identifier.citation | Abd Allah bin Ahmad Qâdiry, 1413 H,al-Jihâd fî Sabîli Allâh Hòaqîqatuhu wa GhâyatuhuJuz, Jeddah : Dâr alManârah Ahmad Mansur Suryanegara, 2010, Api Sejarah jilid I, Bandung: Salamadani Ahmad Warson Munawir, 2002, Kamus Al-Munawir, Surabaya: Pustaka Progresif Anas Machmud, 1988, Kedaulatan Aceh yang tidak pernah diserahkan kepada Belanda adalah bahagian dari Kedaulatan Indonesia, Jakarta; Bulan Bintang Anthony Giddens, 1981, Power, Property and the State, Vol.I Contemporary Critique of Historical Materialism”, University of California Press Barkeley and Los Angeles Anthony Giddens, 1985, “Nation-State and Violence, Vol. II A Contemporary Critique of Historical Materialism”, Polity Press Anthony Reid, 2007, Verandah of Violence: The Background to the Aceh Problem,Singapore: National University of Singapore Choirul Anam, 1990, Gerak Langkah Pemuda Ansor: Sebuah Percikan Sejarah Kelahiran, Surabaya: Majalah Nahdatul Umala AULA. Dada Meuraxa, tt, Peristiwa Berdarah di Aceh, Pustaka Sedar, Medan. David Held, Anthony McGrew, David Goldblatt and Jonathan Perraton, 2000, “Global Transformations Politics, Economics and Culture” Dzafir al-Qasyimy, 1986, al-Jihad wa al-Huquq ad-Dauliyah al-Ammah fi al-Islam, Beirut: Dar Ilm li al-Mayain Gamal al-Banna, 2006, Jihad,Jakarta: Mata Air Publishing George McTurnan Kahin, 1952, Nationalism and Revolution in Indonesia, Volume 35 Studies on Southeast Asia, G - Reference, Information and Interdisciplinary Subjects Series Harian Merdeka, Desember 19, 1945 ________, Oktober 23, 1945. Jugen Habermas, 1999, The Inclusion of the Other: Studies in Political Theory, Massachusetts: The MIT Press Kedaulatan Rakjat, 26-10 1945, Djoemat Legi, 20 Doelkaidah 1364. _________, November 13, 1945 _________, November 20, 1945 M. Djali Yusuf, 2002, Perekat hati yang tercabik: jawaban atas dinamika persoalan, refleksi sosial Aceh, dan sebuah kesadaran untuk masa depan,Pustaka Pelajar Moch. Nurhasim dkk., 2008, Aceh Baru : Tantangan Perdamaian Dan Reintegrasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar National Libarion Front Atjeh Sumatra, 1985 ,Free Aceh Sumatra in World Press, Vol. II. _________,1984, The Price of Freedom: the unfinished diary of Tengku Hasan di Tiro, Neta. S. Pane, 2001, Sejarah dan Kekuatan Gerakan Aceh Merdeka, Solusi, Harapan, dan Impian,Jakarta:Grasindo Sekretariat Negara RI ,1986, 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1945-1949, Jakarta. Syamsuddin, 1985, Dari maaf ke panik Aceh: sebuah sketsa sosiologi-politik, YAPPIKA Tim Kell, 2010, The Roots of Acehnese Rebellion, 1989-1992, Equinox Publishing | en_US |
dc.description.abstract | Jihad merupakan konsep yang murni datang dari Islam dan tidak terkait
dengan batas-batas wilayah. Jihad ada dimana umat muslim hidup. Sementara negara
bangsa merupakan fenomena, yang muncul sejak abad ke-17 dan salah satunya
disebabkan oleh dekolonialisasi, seperti halnya Indonesia.Berbeda dengan jihad, negara
bangsa sangat terkait dengan batas teritorial. Di Indonesia, jihad menggema sebagai
kekuatan perjuangan kemerdekaan dan juga mempertahankan kemerdekaan. Namun
setelah Indonesia merdeka, muncul juga perjuangan-perjuangan jihad untuk melepaskan
diri dari negara bangsa, Aceh dengan DI/TII dan GAM contohnya.Penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap dan mengkontruksi konsep jihad dalam konteks negara
bangsa berdasarkan kasus Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan termasuk riset kepustakaan (library
research).Yang menjadi bahan kajian adalah buku-buku sejarah tentang perjalanan
Indonesia dan Aceh yang sekaligus menjadi sumber data primer.Selain itu data juga
diperoleh dari sumber-sumber sekunder sebagai konfirmasi dan penunjangn sumber
data primer.Setelah dilakukan seleksi, data dianalisis dengan menggunakan metode
historis analisis kritis, berupa deskripsi, pembahasan serta kritik-kritik terhadap
permasalahan, sehingga bisa didapatkan penafsiran yang konfrehensip terhadap masalah
yang diteliti.
Hasil penelitian: 1) Konsep Jihad sudah ada sejak pembentukan dan menjelma usaha
pertahanan negara Indonesia. 2) Jihad di Aceh berdinamika dari berjuang bersama
Indonesia, mendirikan negara Islam dengan DI/TII, dan mendirikan negara Aceh dengan
GAM. 3) Konsep jihad dalam negara bangsa bisa diidentifikasi dari lawan, isu utama,
komunitas terbayang yang dicita-citakan, serta model pembentukan negaranya. Aceh
ketika bergabung berjuang bersama Indonesia di awal kemerdekaan melakukan jihad,
begitu juga dengan DI/TII masih bisa dikatakan jihad, berbeda dengan GAM yang
terlepas dari jihad demi menegakkan negara bagi bangsa Aceh. | en_US |