dc.identifier.citation | Astrand, P.O. dan Rodahl, K. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd edition, New York: McGraw Hill Publishing. Herdiman, L., Susmartini, S., Aisyati, A., Damayanti, R.W., 2009. Kajian Fisiologi pada Karakteristik Prosthetic Kaki Endoskeletal Jenis Above Knee Prosthetic (AKP). National Conference on Applied Ergonomics 2009, pp. 178-183. Kroemer, K.H.E., Kroemer, H.J., Kroemer, K.E., Elbert. 2010. Engineering Physiology : Bases of Human Factors Engineering/Ergonomics, 4rd edition, New York: Springer. Laymon, M., Jerrold, S.P. dan Jennifer B. 2008. Aerobic Energy Expenditure on a 60-Minute Exercise Video with Mini Medicine Balls. The Journal of Applied Research [Online]. Vol. 8. pp. 130-4. Tersedia di: http://www.jarcet.com/articles/Vol8Iss2/Petrofsky3Vol8No2.pdf [27 November 2009]. Murray, J. 2003. Human Physiology Study Partner. 2nd edition. Minnesota: McGraw Hill. Newell, K.W. 1975. Health By The People. Division of Strengthening of Health Services, World Health Organization,Geneva, Switzerland. Geneva: World Health Organization. Rowett Research Institute. 1992. Energy Expenditure [Online]. 6 pages. Tersedia di: http://www.rowett.ac.uk/edu_web/sec_pup/energy_expenditure.pdf [27 November 2009]. Sulistyadi, K. dan Susianti, S.L.. 2003. Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi. Jakarta: Univ. Sahid. Tayyari, F. dan Smith, J.L. 1997. Occupational Ergonomics: Principles and Applications. London: Chaman & Hall. Verne, I.T. 1968. Conservation of Energy in Ambulation. Bulletin of Prosthetics Research [Online]. page 26-35. | en_US |
dc.description.abstract | Kaki merupakan bagian tungkai anggota gerak bawah yang mendasar untuk segala kegiatan fisik
sehari hari dan berjalan. Penyandang disabilitas tungkai kaki dengan ketiadaan kaki secara medis
terpaksa diamputasi baik salah satu atau keduanya yang menjadikan kegiatan menjadi terbatas.
Amputasi tungkai kaki atas lutut disebut juga amputee transfemoral.
Penggunaan alat bantu berupa prosthetik kaki tidak selalu memberikan kenyamanan bagi
pengguna. Sistem tubuh selalu menjaga fisiologi sirkulasi O2 tetap stabil dalam homeostatis.
Besarnya konsumsi O2 untuk waktu yang singkat pada tubuh seseorang akan menimbulkan
kelelahan, akibat dari tubuh yang belum siap untuk menyesuaikan kondisi fisiologinya.
Paper ini bertujuan untuk mengetahui besarnya konsumsi O2 dari prosthetik transfemoral energi
store mekanisme 2 bar pada amputee dengan bukan amputee. Jumlah subjek pada eksperimen
melibatkan amputee 1 subjek dan bukan amputee 5 subjek. Kondisi eksperimen yang sama,
sebelum pengujian VO2max diukur pada subjek berdasarkan Indek masa tubuh (BMI). Pengujian
eksperimen pada 3 media berjalan di bidang datar, naik-turun di bidang tangga, dan naik-turun di
bidang miring dengan 4x perulangan percobaan.
Hasil eksperimen VO2max diperoleh bagi amputee untuk di bidang datar (0,68± 0,07) dan bukan
amputee (2,51± 0,11), naik-turun di bidang tangga bagi amputee (0,37± 0,05) dan bukan amputee
(2,09± 0,42), dan naik-turun bidang miring bagi amputee (0,43± 0,05) dan bukan amputee (2,04±
0,50).
Penggunaan energi store mekanisme 2 bar dapat memberikan kemampuan berjalan bagi amputee
transfemoral. Konsumsi O2 amputee transfemoral menjadi stabil dengan pemakaian knee joint
mekanisme 2 bar yang dilengkapi energi store untuk membantu berjalan secara baik. | en_US |