Perpaduan Budaya Lokal dan Potensi Fisik sebagai Daya Tarik Wisata Pedesaan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Abstract
Kegiatan pariwisata belakangan ini mengalami pergeseran dari pariwisata massal ke pariwisata
kelompok kecil yang lebih menekankan pada pengalaman mendalam tentang alam dan budaya.
Ekowisata dan wisata minat khusus merupakan “trend” baru yang perlu dicermati perkembangannya.
Budaya sebagai potensi utama obyek wisata perlu diolah agar dapat menjadi daya tarik wisata yang
berkesinambungan. Pertanyaan yang muncul adalah apakah budaya lokal unik yang dimiliki mampu
bertahan dari pengaruh budaya global yang dapat menyebabkan keunikan budaya akan menjadi
sangat umum dijumpai? Permasalahan lain yang timbul adalah di banyak daerah,, baik dalam negeri
maupun luar negeri, menawarkan wisata berbasis pada budaya lokal, sehingga perlu dilakukan kajian
akan keunikan budaya yang dipadukan dengan alam agar wisata jenis ini dapa tmemiliki daya saing.
.Tulisan ini bertujuan untuk melakukan identifikasi elemen fisik dan budaya yang menjadi ciri khas
sebuah desa wisata dengan menggunakan Desa Wisata di Sleman sebagai studi kasus. Elemen fisik
akan dianalisis dengan menggunakan pendekatan tipologi untuk menemukan keragaman dan
kesamaan dalam struktur formalnya. Sedangkan analisis pembeda dilakukan dengan menggunakan
matriks perpaduan elemen fisik dengan elemen budaya dari jenis desa wisata. Pembahasan akan daya
tarik wisata dilakukan dengan membandingkan potensi desa wisata dengan tuntutan wisatawan
terhadap wisata pedesaan.Temuan kajian ini memberikan gambaran akan kekuatan potensi wisata
budaya khususnya pada kasus desa wisata dari sisi pembeda obyek dann budaya global yang telah
menjadi bagian dalam kehidupan desa wisata. Rekomendasi yang diberikan berupa pandangan kritis
atas ketahanan budaya lokal yang dipadukan dengan potensi fisiknya terhadap gelombang budaya
global.