• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Mengapa Anak Menjadi “Pembangkang”?

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (397.3Kb)
    Date
    2013-06-01
    Author
    Shobahiya, Mahasri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Orang tua tidak boleh terlalu mudah menyalahkan anak atau mengklaim anak “nakal”. Ada yang perlu dicermati, mengapa anak membangkang? Jangan -jangan, karena orang tua sendirilah yang menghantarkan anak menjadi suka membangkang. Saat anak menemukan ada yang berbeda antara apa yang dipesankan, apa yang diungkapkan orang tua dengan apa yang dilakukan oleh orang tua mereka, akan membuat anak menjadi galau. Saat anak menemukan ada yang berbeda antara yang dipesankan oleh guru mereka dengan apa yang dilakukan oleh orang tua mereka, di benak dan hati mereka akan kacau. Kegalauan dan kekacauan hati tersebut bisa membuat mereka enggan juga melakukan apa yang diharapkan orang tua untuk melakukan.Oleh karena itu, ketika orang tua melihat ada gejala-gejala anak menunjukkan sikap membangkang, perlu bersegera introspeksi diri, sudahkah “kita menjadi teladan bagi anak kita”. Hakekatnya orang tua memang tidak hanya sekedar memberi contoh atau teladan saja. Jika sekedar memberi contoh, hal itu berarti menjadikan pendidikan yang diberikan oleh orang tua merupakan pendidikan semu.Pendidikan karakter tidak akan pernah berhasil jika dikembangkan dengan pendidikan semu. Kemantapan seorang pendidik dalam menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan karakter di antaranya dipengaruhi oleh konsistensi yang melekat pada seorang pendidik tersebut, ada kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Hal itu pulalah yang menghantarkan orang tua sebagai pendidik untuk punya kepekaan sekaligus perhatian terhadap lingkungan yang mengitari putra-putri mereka.Kelengahan orang tua terhadap lingkungan anak sangat mungkin mempengaruhi perubahan yang sangat berarti pada karakter anak. Karakter yang dibangun oleh orang tua sejak anak-anak mereka batita, bahkan sejak anak masih dalam kandungan bisa disapu habis oleh lingkungan yang membawa nilai-nilai yang berseberangan dengan yang ditanamkan orang tua.Oleh karena itu, keteladanan dan perhatian orang tua menjadi sangat penting untuk menjadikan anak berkarakter bukan sebagai “pembangkang”.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3980
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV