• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Seminar Nasional Psikologi UMS
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Melalui Pemberian Dongeng Sejak Dini

    Thumbnail
    View/Open
    Full Text (216.7Kb)
    Date
    2013-06-01
    Author
    Bawono, Yudho
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Istilah pertumbuhan dan perkembangan atau dikenal juga dengan istilah tumbuh-kembang, seringkali dipakai dan digunakan secara tumpang tindih (overlapping). Padahal menurut Mönks, dkk (2001) istilah pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri meskipun saling melengkapi, sebenarnya mempunyai arti dan makna yang agak berlainan. Pertumbuhan fisik akan mempengaruhi perkembangan psikis, misalnya bertambahnya fungsi otak memungkinkan anak dapat tertawa, berjalan, berbicara, dan sebagainya (Mönks, dkk, 2001), sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/ individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu (Soetjiningsih, 1995). Pada kedua peristiwa yang terjadi secara sinkron t ersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para orang tua untuk mengoptimalisasikannya adalah melalui pemberian dongeng. Dongeng adalah cerita khayal atau fantasi yang mengisahkan tentang keanehan dan keajaiban sesuatu, seperti menceritakan tentang asal mula suatu tempat atau suatu negeri, atau mengenai peristiwa-peristiwa yang aneh dan menakjubkan tentang kehidupan manusia atau binatang (Semi, 1988). Menurut Ismael (dalam Setianingsih dan Soedjatmiko, 1993) dongeng ibu sebelum tidur merupakan kebiasaan yang baik untuk membangkitkan kemampuan otak kiri dan otak kanan anak sekaligus. Melalui dongeng itu, kemampuan bahasa, logika, mungkin juga berhitung (fungsi otak kiri) dirangsang, demikian pula imajinasi (fungsi otak kanan) anak juga sekaligus dirangsang. Bila kebiasaan untuk memacu otak kiri dan otak kanan tersebut terus dilakukan secara konsisten sesuai dengan usia anak, maka kelak dapat diharapkan anak tersebut akan mempunyai inteligensi yang tinggi, dengan kemampuan imajinasi serta daya kreativitas yang tinggi pula.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/3981
    Collections
    • Seminar Nasional Psikologi UMS 2013

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV