dc.identifier.citation | Canny, A.H. 2005. Menembus Pasar Internasional Eropa: Furnitur, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Makalah dalam presentasi Menenbus Pasar Ekspor,.SMESCO, Jakarta. BPS. 2004. Potensi iHutan Rakyat Indonesia, Kerja sama Pusat Inventarisasi dan Statistik Kehutanan, Departemen Kehutanan dengan Direktorat Statistik Pertanian, Badan Pusat Staistik Jakarta, Jakarta. Chen,Y. 2008. Structure and Properties of Bamboo Timber, Utilization of Bamboo, Training Course on Bamboo Technologies for Developing Countries, China National Bamboo Research Center, Hangzhou China. Suheryanto, D. 2004. Buku Pegangan Pengetahun Bahan Bambu , Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, Yogyakarta. Ding, Y. 2008. General Biological Characters of Bamboo, Nanjing Forestry University, Cultivation of Bamboo, Training Course on Bamboo Technologies for Developing Countries, China National Bamboo Research Center, Hangzhou China Fu M. 2007. Sustainable Management and Utilization of Sympodial Bamboos, China Forestry Publishing, China. Jiang, S. 2004. Training Manual of Bamboo Charcoal for Producers and Consumers, Bamboo Engineering Research Center, Nanjing Forestry University, China. Junji Takano, 2010) ,”Bamboo Charcoal Making Using Drum Or Oil Can”, Google, down-load, 4 Agustus 2010, 8:50 am). Takano,J, How to Make Bamboo Charcoal in Simply Way, http://www.pyroenergen.com/how-to-make-bamboo- charcoal.htm, diakses pada tanggal 4 Agustus 2010, jam 8:50 am Liu, Z. 2008. Bamboo Daily Product, Zhejiang Forest College, Utilization of Bamboo, Training Course on Bamboo Technologies for Developing Countries, China National Bamboo Research Center, Hangzhou China. Ma, N. 2008. Biodiversity of Bamboo, Ex situ Conservation of Bamboo and How to Construct a Bamboo Garden, Research Institute of Subtropical Forestry, Chinese Academy of Forestry, Cultivation of Bamboo, Training Course on Bamboo Technologies for Developing Countries, China National Bamboo Research Center, Hangzhou China. Maoyi, F, Yang Xiasheng, dan Jiang Shenxue. 2007. Technical Manual on Utilization of Sympodial Bamboos, China Forestry Publishing House, China NN.2010. Making Bamboo Charcoal, http://www.blacktonature.com/index.php?route=guide/guide&guide_id=13 diakses pada tanggal 21 September 2010, jam 08:49 Haryanto, T., dan Dwi Suheryanto. 2004. Pemanfaatan Sampah Kota (Biomasa) Menjadi Bahan Bakar Arang Briket, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Rekaya Kimia dan Proses , Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 21-22 Juli, Semarang. Zang, W. 2008. Process and Properties of Bamboo Charcoal, Zhejiang Forest College, Utilization of Bamboo, Training Course on Bamboo Technologies for Developing Countries, China National Bamboo Research Center, Hangzhou China. Zhou, F.C. 2008. Theory and Technology of China’s Moso Bamboo Cultivation, Training Course on Bamboo Technologies for Developing Countries, China National Bamboo Research Center, Hangzhou China. | en_US |
dc.description.abstract | Proses pengarangan terjadi bila ada suatu benda yang dipanasi sampai mencapai titik bakarnya sehingga
benda terlihat membara, kemudian pemasukan oksigen dihentikan atau dibatasi agar benda tersebut tidak
terbakar menjadi abu.Untuk melakukan uji coba penelitiaan pengarangan bambu menggunakan 2 jenis
tungku, yaitu: tungku Type-1 tungku pengarangan suhu rendah (<120°C), dan tungku Type-2 tungku
pengarangan suhu menengah 120°C -260°C, yang terbuat dari drum dengan Ǿ 35 cm. Bahan bambu yang
digunakan terdiri dari 3 jenis bambu, yaitu; bambu cendani, petung, dan legi, dan produk bambu
setengan jadi. Prosedur pengerjaan meliputi, penyiapan bahan (pemotongan dan seleksi), pengeringan,
pengukuanr kandungan air awal, pengarangan, pengamatan proses pengarangan, dan identifikasi tingkat
keberhasilan pengarangan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang
mempengaruhi proses pengarangan dan kinerja tungku suhu rendah dan menengah. Dari hasil
pengukuran kandungan air awal dari ke 3 jenis bambu yaitu dibawah 15%., sedangkan dari hasil
pengamatan dan identifikasi pengarangan, pengarangan dengan menggunakan tungku Type-1, temperatur
tertinggi rata-rata yang dapat dicapai 107,4 ºC dalam waktu 5 jam, dengan tingkat keberhasilan
pengarang antara 60 % - 90 %, atau rata-rata 73 %; dengan tungku Type-2, temperatur tertinggi ratarata
yang
dapat
dicapai
112,8
ºC
dalam
waktu
3,5
jam,
dengan
tingkat
keberhasilan
pengarang
antara
50
%
- 90
%,
atau
rata-rata
81
%. | en_US |