dc.identifier.citation | Badan Standardisasi Nasional, (2002), Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SNI 2847-2002), BSN, Bandung. Badan Standardisasi Nasional, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk bangunan gedung (SNI 03-1729- 2002), Badan Standardisasi Nasional, Bandung. Ferdian, T., (2012), Analisis dan Desain Perencanaan Struktur Menara Listrik Tegangan Tinggi, Tugas Akhir (Tidak Dipublikasikan), Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha. Setiawan, A., (2008), Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, Semarang : Penerbit Erlangga. Standar Perusahaan Listrik Negara, 1996, Konstruksi Saluran Udara Tegangan Tinggi 70 kV dan 150 kV dengan tiang beton / baja (SPLN 121:1996), P.T Perusahaan Listrik Negara (PERSERO), Jakarta. TIA/EIA Standard, (1996), Struktural for steel antenna Towers and Antenna Supporting Structures (TIA/EIA-222- F), American National Standard, America. | en_US |
dc.description.abstract | Kebutuhan pasokan listrik di Indonesia khususnya di Provinsi Jawa Barat semakin hari semakin
besar karena bertambahnya jumlah penduduk serta meningkatnya aktivitas sosial dan ekonomi.
Kondisi ini memberikan dampak bahwa pemerintah memberikan pasokan listrik kepada masyarakat
berupa sistem sumber listrik menggunakan konstruksi tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), yang mana mudah dirakit terutama didaerah
pegunungan dan jauh dari jalan raya serta dengan biaya yang relatif lebih rendah. Tujuan penelitian
ini adalah melakukan penelitian analitis yaitu kajian perencanaan struktur menara listrik tegangan
tinggi. Metode penelitian untuk kontrol kekuatan tekan dan tarik pada elemen struktur menggunakan
metode LRFD. Beban yang bekerja pada stuktur tower ini terdiri dari beban mati yang berupa berat
sendiri menara, berat insulator, dan berat kabel. Beban angin dihitung berdasarkan TIA/EIA-222-F
Standard (Structural Standards for Steel Antenna Towers and Antenna Supporting Structures). Studi
kasus mengambil contoh model stuktur menara listrik tegangan tinggi yang didasarkan dari Standar
Perusahaan Listrik Negara (SPLN). Ruang lingkup penelitian untuk membatasi kajian dalam tulisan
ini adalah struktur menara terletak di Jawa Barat, material yang digunakan adalah baja, beban yang
ditinjau adalah berat sendiri struktur, beban gravitasi, beban angin, dan momen guling. Kesimpulan
yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa hasil analisis memperlihatkan untuk model
struktur menara listrik tegangan tinggi dengan bentang kabel berjarak 500 meter memenuhi
persyaratan berdasarkan standar SPLN, kemudian hasil perencanaan dengan contoh studi kasus
pada segmen T elevasi ± 3 meter pada sambungan antara batang leg tower 76-1 dan leg tower 80-1
dengan redudant 108-1, nilai gaya batang tekan output dari hasil analisis struktur adalah Vu sebesar
40,709 ton maka sesuai dengan perhitungan sambungan diperoleh jumlah baut 10 (sepuluh) buah
berdiameter 16 mm dan 24 mm. Sedangkan deformasi maksimum tower adalah sebesar 184 mm. | en_US |