dc.contributor.author | Sudibyo, Agus | |
dc.contributor.author | Purboputro, Pramuko Ilmu | |
dc.date.accessioned | 2013-12-20T13:05:51Z | |
dc.date.available | 2013-12-20T13:05:51Z | |
dc.date.issued | 2013-12-05 | |
dc.identifier.citation | Dieter, George E.; Djaprie, Sriati; 1993, Metalurgi Mekanik, Edisi ke-3, PT. Erlangga, Jakarta Parish, G., 2003, Microstructure and Properties, ASM International Publication. Surdia, T. ; Saito, S. , 1999, Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan ke-4, PT. Pradnya Paramita, Jakarta ____ ___, 1958, ASM Hand Book Comitte Metallography and Microstructures, American Society for Metal Zenellope, 2009, Industrial Heating Treatment,BNP Publishing. | en_US |
dc.identifier.issn | 1412-9612 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4064 | |
dc.description.abstract | Abstrak
Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sifat fisis dan sifat mekanis bahan logam yang dilas
dengan variasi arus 100 ampere dan 250 ampere, dengan variasi pendinginan air dan udara. Metoda
pengujian yang dilakukan adalah pemeriksaan komposisi kimia, photo struktur mikro, pengujian
kekerasan dan pengujian impak.
Hasil yang didapat adalah Dari hasil pengujian kekerasan Brinell, diperoleh hasil kekerasan rata – rata
pendinginan air, arus 100 Ampere, sebesar 315,6 Kg/mm
2
kemudian dengan pendinginan udara didapat
harga kekerasan rata – rata sebesar 118,1 Kg/mm
2
sedangkan untuk pendinginan air , arus 250 Ampere
diperoleh harga kekerasan rata – rata sebesar 298,6 Kg/mm
2
kemudian dengan pendinginan udara, arus
250 ampere, harga kekerasan rata – rata sebesar 120,7 Kg/mm
2
. Dari hasil pengujian Impak, diperoleh
hasil impak rata – rata pendinginan air, arus 100 Ampere adalah sebesar 1,100 J/mm
kemudian setelah
mengalami proses pendinginan udara didapat harga impak rata – rata sebesar 1,320 J/mm
. sedangkan
untuk mm
2
sedangkan untuk pendinginan air , arus 250 Ampere harga impak rata – rata sebesar 1,038
J/mm
2
kemudian yang mengalami proses pendinginan udara harga impak rata – rata sebesar 1,977
J/mm
2
. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa material poros roda depan sepeda motor setelah
mengalami proses annealing maka akan semakin ulet.Untuk pengujian komposisi kimia dapat di ketahui
bahwa sebelum dan sesudah mengalami pengelasan logam memiliki prosentase karbon ( C ) kadar
karbon ( C ) = 0,224 % dan ( C ) = 0,223 %. , sehingga material ini termasuk dalam golongan baja
karbon rendah ( < 0,30 % C ) , termasuk juga dalam kategori baja hypoeutectoid ( baja dengan kadar
karbon < 0,8 % ).
2
2 | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | pengelasan | en_US |
dc.subject | variasi pendinginan | en_US |
dc.subject | variasi arus | en_US |
dc.subject | kekerasan | en_US |
dc.subject | kekuatan impak | en_US |
dc.title | Pengaruh Pengelasan Gas Tungten Arc Welding (GTAW) dengan Variasi Pendinginan Air dan Udara pada Stainless Steel 304 Terhadap Uji Komposisi Kimia, Struktur Mikro, Kekerasan dan Uji Impact | en_US |
dc.type | Article | en_US |