dc.identifier.citation | Arifah, Siti. 2005. Buku Ajar Patologi. Surakarta : Program Diploma Kesehatan UMS. Cheppy Syukur, Hernani. 2001. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Bogor: Penebar Swadaya. Donatus, Argo Imono. 2002. Toksikologi Dasar. Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi. Fakultas Farmasi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Gibson MD, John. 1995. Anatomi Fisiologi Modern Untuk Perawatan Edisi 2. Alih Bahasa: Niluh Gede Yasmin Asih. Jakarta: Buku Kedoktera.n ECG. Gunstream, Stanley E dan Harold S Benson. 2001. Anatomy and Phvsiology : Laboratory Text Book Essential Version Triht Edision. American: Mc. Graw Hill. New York. Hardiyanto, Didiek. 1998. Pengaruh Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Vail) Terhadap Bakteri Usus Secara In Vitro. Skripsi Fakultas Farmasi. Univeritas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hargono, Djoko. 2002. Intisari Edisi Januari 2003. Jakarta: Mediartara Himawan, Sutrisna. 1992. Patologi Bagian Anatomi. Jakarta: Fakultas Kedoktexan UI. Ishwara, Helen. 2002. Tanaman Berkhasiat. Jakarta: Gramedia. Isnaeni, Wiwi. 1998. Pemanfaatan Kurkumin Untuk Mencegah Kerusakan Hati Tikus (Rattus novergitus) yang Disebabkan Oleh .Karbalvil. Laporan Parelitian. Semarang. IKIP. Isvasta, Ekha. 1993. Dilema Pestisida Tragedi Revolusi Hijau. Yogyakarta: Kanisius. Junqueira C, Luis dan Carneiro, J. 1988. Histologi Dasar. Alih Bahasa Aji Dhama. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. Leeson, Ronald C, Thomas C Leeson, Anthony A Pasuaro. 1993. Histologis. Jakarta: Buku Kedokteran ECG Mastiyah, Siti. 1998. Daya Sitostatiska Kurkumin dan Bisdemetoksi kurkumin Terhadap Sel Miolam. Skripsi. Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta. Munaf, Syamsuri. 1997. Keracunan Akut Pestisida. Jakarta: Widya Medika. Nahdhinah, Durrotun. 1998. Uji Keteratogenika Kurkuminoid Pada Tikus Bunting. Skripsi Fakultas Farmasi. Universitas Gadj,ah Mada. Yogyakarta. Ngabekti, Sri. 2000. Pemanfaatan Kurkumin Untuk Mengeliminer Pengaruh Rasun Diazinon Pada Organ Hati Mencit (Mus musculus). Laporan Penelitian. Semarang : UNES. Price, Sylvia, Anderson. 1995. a Pathofisiologi Edisi II: Konsep KlinisProses proses Perryakit. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Rahmawati, Muji. 1997. Pemakaian Pestisida dan Dampaknya Bagi Kesehatan Manusia (Infokes) No. I Tahun ke 1 Maret 1997. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Siu akarta. Surakarta. Robbins dan Kumar. 1992. Patologi I Edisi 4. Alih Bahasa : Staf Pengajar Laboratorium Patologi Anatomik UNAIR. Jakarta : Buku Kedokteran ECG. Rukmana, Rahmat. 1994. Kunyit. Yogyakarta: Kanisius. Steenis, Van G.G.G. 1997. Flora: Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: -Pradnya Paramita. Subiyakto, Sudarmo. 1994. Pestisida Untuk Tanaman. Yogyakarta: Kanisius. Suraini, Sri Urip. 1996. “Gambaran Struktur Histologis Hati dam Ginjal Tikus (Rattus novergicus) Akibat Pemberian Diazinon per-oral”. Skripsi. UNNES. Semarang. Wiliam, S dan Thomas Sodemen. 1995. Phatofisiology. Jakarta: Hipokrates. Wudianto R 1999. Petunjuk Menggunakan Pestisida. Jakarta: Swadaya. | en_US |
dc.description.abstract | Salah satu penyebab terjadinya patologis mukosa duodenum adalah insektisida
diazinon yang mengandung unsur phospat, karbon, dan hidrogen. Kunyit
mengandung kurkumin dan bermanfaat sebagai obat penyakit luar dan obat
penyakit dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian
insektisida diazinon dan kurkumin kunyit (Curcuma domestica) secara oral
terhadap perubahan struktur histologis duodenum mencit (Mus musculus).
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sampel 40 ekor mencit
jantan umur dua bulan yang mempunyai berat badan ± 32,5g. Sampel
dikelompokkan menjadi empat kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri
dari 10 ekor mencit. Perlakuan terdiri dari a) kelompok kontrol (placebo); b)
kelompok yang diberi kurkumin dengan dosis 2 mg/kg BB/hari selama 5 hari; c)
kelompok yang diberi diazinon dengan dosis 40 mg/kg BB/hari selama 5 hari; d)
kelompok yang diberi diazinon dengan dosis 40 mg/kg BB/hari kemudian selang
waktu 2 jam diberi kurkumin dengan dosis 2 mg/kg BB/hari. Pengambilan organ
duodenum mencit seliap kelompok dua ekor pada hari ke-2, 4, 6, 8, dan 10.
Pembuatan preparat struktur mukosa duodenum menggunakan pewarna HE.
Hasil pemeriksaan preparat secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pemberian kurkumin 2 mg/kb BB menyebabkan perubahan
struktur histologis duodenum berupa sel epitelium kolumner selapis dan letak inti sel tidak teratur, terjadi hemoragik dan perlemakan teramati sejak hari ke-2, 4
dan pada hari ke-6, 8 sel t sel tampak normal; pemberian diazinon 40 mg/kg BB
menyebabkan sel epitelium kolumner selapis tidak beraturan bahkan batas sel
tidak jelas, inti sel piknosis, dan lisis, hemoragik dan jejas sel teramati sejak hari
ke-2 dan semakin parah hari ke-10; pemberian diazinon 40mg/kg BB dan
kurkumin 2 mg/kg selang waktu 2 jam inti sel piknosis pada hari ke-2 dan kembali
normal pada hari ke-10. | en_US |