Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik dan Analisa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Kasus CV Okabawes Karya Logam)
dc.contributor.author | Fatoni, Rois | |
dc.contributor.author | Mayasari, Herlina Dewi | |
dc.contributor.author | Sholaika, Adika Mar’atus | |
dc.contributor.author | Susanto, Yoko | |
dc.date.accessioned | 2014-01-22T04:05:40Z | |
dc.date.available | 2014-01-22T04:05:40Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.citation | Heragu, S., (2006), “ Fasilities Design of Industrial Engineering”, University of Louisville, Louisvil le Listiani,T.,(2010), “Penerapan Konsep 5S dalam Upaya Menciptakan Lingkungan Kerja yang Ergonomis di STIA LAN Bandung”, Jurnal Ilmu Administrasi,Volume VII No.3, Bandung Louis Mlingi,Dr ,.Florian Kessy,Dr., (2003),“Inventory Of A High Risk” ,Enterprise I n Tanzania, Rapid Appraisalof a Steel Mill Silalahi,B.,Rumondang ,S., (1995), “Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Pustaka Binaman Pressinda, Jakarta Sumakmur, (1989), “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT Toko Gunung Agung, Jakarta Tarwaka.,PGDip.Sc.M.Erg., (2008),” Keselamatan dan Kesehatan Kerja”,Harapan Press, Surakarta Tiarsa,S., (2007), “Subdirektorat Pengawasan Lingkungan Kerja”, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nasional, Jakarta | en_US |
dc.identifier.issn | 1412-9612 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/4209 | |
dc.description.abstract | CV Okabawes Karya Logam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengecoran logam. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting untuk dilaksanakan mengingat resiko yang ditimbulkan cukup membahayakan. Kondisi pabrik pengecoran logam saat ini, banyak dari pekerja tidak menggunakan APD yang lengkap saat bekerja ditambah lingkungan kerja yang kurang tertata menyebabkan panjang lintasan material handling menjadi jauh sehingga jalannya proses produksi kurang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi pekerja dalam praktik pemakaian APD, sehingga bisa dijadikan bahan evaluasi untuk memberikan rekomendasi agar kecelakaan kerja bisa diminimalisir. Selain itu pengaturan ulang tata letak fasilitas diperlukan untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses produksi. Metode yang digunakan dalam analisa keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan kuisioner terhadap pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi sedangkan metode 5S dan Blocplan digunakan untuk merancang ulang tata letak fasilitas pabrik pengecoran logam. Dari hasil analisa telah disusun rekomendasi mengenai penerapan K3 terhadap praktik penggunaan APD bagi pekerja di industri pengecoran logam serta rancangan usulan tata letak fasilitas pabrik yang didapatkan dari kombinasi metode 5S dan blocplan. Layout alternatif dipilih dari 20 layout usulan dengan layout score tertinggi yaitu (0.92-1) dan menghasilkan panjang lintasan material handling lebih pendek yaitu dari layout awal 68 meter menjadi 60 meter sehingga terjadi penurunan sekitar 11,76%. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Analisa K3 | en_US |
dc.subject | Blocplan | en_US |
dc.subject | Layout | en_US |
dc.subject | Metode 5S | en_US |
dc.subject | Pengecoran Logam | en_US |
dc.title | Perancangan Ulang Tata Letak Pabrik dan Analisa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Studi Kasus CV Okabawes Karya Logam) | en_US |
dc.type | Article | en_US |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
Simposium Nasional Ke-12 RAPI 2013
Pengembangan Teknologi Berbasis Pendekatan Kluster & Konsorsium Riset Menuju Masterplan Pengembangan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)