Klasifikasi Kerusakan Permukiman Akibat Banjir Lahar Menggunakan Model Builder GIS
View/ Open
Date
2013Author
Kumalawati, Rosalina
Sartohadi, Junun
Rijanta
Pradiptyo, Rimawan
Samsurijal, Seftiawan
Prasaja, Ahmad Syukron
Metadata
Show full item recordAbstract
Banjir lahar pasca erupsi Merapi 2010 telah mengakibatkan kerusakan permukiman salah satunya di Desa Sirahan Kecamatan Salam
Kabupaten Magelang. Pemodelan kerusakan permukiman yang terjadi dapat dilakukan sebagai usaha inventarisasi akibat bencana
lahar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model builder GIS yang dapat digunakan untuk melakukan pemodelan kerusakan
permukiman akibat banjir lahar. Model kerusakan permukiman akibat banjir lahar tersebut dapat dijadikan dasar untuk melakukan
inventarisasi kerusakan permukiman yang diakibatkan oleh bencana banjir lahar. Adapun inventarisasi dapat meliputi jumlah
permukiman, jenis kerusakan, dan lokasi permukiman. Hasil penelitian menunjukkan model builder GIS untuk pemodelan kerusakan
permukiman akibat banjir lahar dapat dijalankan dengan operasi intersect, addfield dan calculatefield. Kerusakan permukiman yang
diakibatkan oleh banjir lahar dibagi menjadi 5 kelas yaitu Roboh/Hanyut, Rusak Berat, Rusak Sedang, Rusak Ringan dan Tidak
Rusak. Desa Sirahan merupakan desa dengan kerusakan permukiman terbanyak yaitu 969 rumah dengan rincian 584 rumah
“Roboh/Hanyut”, 84 “Rusak Berat”, 110 “Rusak Sedang”, 87 “Rusak Ringan” dan 104 “Tidak Rusak”.