dc.identifier.citation | AAP (American Academy of Pediatrics) Committee on Nutrition. 1998. Soy protein-based formulas: recommendations for use in infant feeding. Clin. Pediatr. 1001:148-153. Atmarita. 2005. Nutrition Problem in Indonesia. Artikel disampaikan dalam: An Integrated International Seminar and Workshop on Lifestyle-Related Diseases. Gadjah Mada University, 19-20 March 2005. Dull, B. J. 2001. Bread that taste bran new. Asia Pacific Food Industry. Gibson, R. S., Heath, M., & Ferguson, E.L. 2002. Risk of suboptimal iron and zinc nutriture among adolescent girls in Australia and New Zealand: causes, consequences, and solution. Asia Pacific J Clin Nutr. 11 (Suppl): S543-S552. Hermansen, K., Hansen, B., Jacobsen, R., Clausen, P., Dalgaard, M., Dinesen, B., Holst, J. J., Pedersen, E., & Astrup, A. 2005. Effects of soy supplementation on blood lipids and arterial function in hipercholesterolaemic subjects. European Journal sf Clinical Nutrition. 59: 843-850. Ismawati, R. 2000. Pengaruh pemberian makanan tambahan dari tepung formula tempe dengan fortifikasi Fe terhadap penambahan berat badan dan kadar hemoglobin pada Balita KEP Anemia di Kecamatan Benowo Kota Surabaya. JKPKBPPK. Kralik, A., Eder, K., & Kirchgessner, M. 1996. Influence of Zinc and Selenium deficiency on parameters relating to thyroid hormone metabolism. Horm Metab Res. 28:223- 26 Lasekan, J. B., Ostrom, K. M., Jacobs, J. R., Blatter, M. M., Ndife, L. I., & Gooch, W. M. 1999. Growth of newborn, term infants fed soy formulas for one year. Clin. Pediatr. 38: 563-571. Lidiasari dkk 2006. Pengaruh Perbedaan Suhu Pemanasan Terhadap Sifat Kimia dan Fisika Tepung Tapai. Mark, J., M. 1999. Legumes and soybeans: overview of their nutrirional profiles and health effects. Am J Clin Nutr. 70 (suppl): 439S-50S. Mendez, M. A., Mary, S. A., & Lenore, A. 2002. Soy-Based Formulae and Infant Growth and Development: A review. American Society for Nutritional Sciences: 2127-2130. Murray & Robert, K. 2000. Harper’s Biochemestry. Amerika Oppenheimer, S. J. 2001. Iron and relation to immunity and infectious disease. J Nutr. 131: 616S-635S Rao, N. 2001. Nutritive Value of Rice bran. NFI Bulletin. Russell, J., Merritt, & Belinda, H. J. 2004. Safety of Soy-Based Formulas Containing Isoflavones: The Clinical Evidence. American Society for Nutritional Sciences: 1220S- 1224S. Whittaker, P. 1998. Iron and Zinc interactions in human. Am J Clin Nutr. 68 (2S): 442S. Widianarko, B. A., Rika P., Retnaningsih. 2000. Tempe, makanan populer dan bergizi tinggi. http://www.ristek.go.id. Zhan, S. & Suzanne, C. 2005. Meta-analysis of the effects of soy protein containing isoflavones on the lipid profile. Am J Clin Nutr. 81: 397-408. | en_US |
dc.description.abstract | Tempe dan bekatul merupakan makanan tradisional Indonesia yang memiliki kandungan
gizi yang tinggi dan dapat dikembangkan sebagai pangan fungsional, khususnya untuk
anak kurang gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian biskuit
Tempe Bekatul yang difortifikasi dengan Fe dan Zn terhadap kadar hemoglobin (Hb) dan
albumin pada hewan coba (mencit) yang kurang gizi dan anemi. Penelitian dimulai dari
sebuah eksperimental murni dengan desain random non faktorial. Intervensi pada mencit
dibagi menjadi 3 kelompok (A, B, C). Setiap kelompok mendapat biskuit Tempe Bekatul
yang difortifikasi Fe dan Zn, perbandingan tempe dan biskuit untuk masing-masing kelompok
adalah 1:1 (A), 3:1 (B) dan 7:3 (C). Kelompok kontrol mendapat pakan standar untuk
mencit berupa Comfeed. Kadar Hb dan albumin diukur menggunakan spectrofotometri,
menggunakan darah orbital. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan berat badan,
kadar Hb dan albumin baik pada minggu ke-4 dan ke-8 setelah intervensi (p=<0.05).
Peningkatan berat badan, Hb dan albumin tertinggi tampak pada kelompok intervensi C,
dimana pada minggu ke-4 rerata untuk masing-masing adalah 74.31±15.9 g, 5.08±0.19
g/dL dan 2.57±0.11 g/dL, sedangkan pada minggu ke-8 adalah 121±24.45 g, 5,54±0.15
g/dL dan 2.97±0.12 g/dL. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biskuit
C paling efektif meningkatkan kadar Hb dan albumin pada mencit yang kurang gizi dan
anemia. | en_US |