dc.identifier.citation | Agus Ahyari, 1986, Manajemen Produksi Pengendalian Produksi, Jilid I, BPFE. Yogyakarta. Apple J. M, 1990, Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan, ITB, Bandung. Handoko Hani T, 1995, Dasar-Dasar Operasional Research, BPFE, Yogyakarta. Lexy J, Moloeng, 1998, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remadja Rosdakarya, Bandung. Miller D.A and Schmidt J.W. 1984, Industrial Engeneering and Operasions Research, John Willey and Sons. New York. Siagian P, 1987, Penelitian Operasional, UI. Press. Jakarta. Taha, M.A. 1997, Riset Operasi, Suatu Pengantar, Jilid II Edisi Kelima, Alih Bahasa Drs. Daniel Wiraraja, Editor. Dr. Lyndin Saputra Tjutju Tarliyah, Ahmadi Dimyati, Ir, MBA, Operational Research (Model-Model) Pengambilan Keputusan. Sinar Baru Bandung Walpole, Myer, R.E. dan Raymond H, 1986, Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, ITB, Bandung | en_US |
dc.description.abstract | Usaha perbengkelan merupakan usaha dibidang jasa dan sangat pesat
perkembangannya mengingat banyaknya pemakai kendaraan sepeda bermotor yang tidak
mampu memperbaiki sendiri kendaraannya. Karena banyak pemakai jasa pelayanan dan
kurangnya kapasitas pelayanan, maka terjadilah antrian yang sangat panjang. Untuk itu
dilakukan penelitian tentang analisis optimasi pelayanan perbaikan kendaraan bermotor
dengan model antrian M/M/C, FCFC/~/~ yang bertujuan mengoptimalkan pelayanan
perbaikan kendaraan bermotor di bengkel Yamaha Putra Utama Motor Sukoharjo.Tujuan
dalam penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui optimasi pelayanaan perbaikan
kendaraan sepeda motor pada bengkel Putra Utama Motor Sukoharjo. Metode penelitian
dilakukan dengan pembentukan distribusi frekuensi jumlah kedatangan konsumen dan lama
waktu pelayanan / perbaikan.
Dari penelitian diperoleh data jumlah kedatangan konsumen rata-rata (λ) 3,0
konsumen per jam. Waktu pelayanan rata-rata (t) 37,07 jam per konsumen dan tingkat
pelayanan (μ) 1,6 konsumen/jam. Biaya panambahn fasilitas/ rata-rata gaji montir Rp. 5.000,-
per montir per jam sehingga perkiraan kisaran biaya tunggu sebesar Rp.2.331,00 sampai
dengan Rp. 4.366,81. Rata-rata biaya fasilitas pelayanan atau biaya yang dikeluarkan
konsumen untuk mendapatkan pelayanan sebesar Rp. 51.560,44 per konsumen. Maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah fasilitas yang optimal adalah 4 fasilitas pelayanan dilihat dari segi
jumlah fasilitas pelayanan, yang melayani, waktu pelayanan dan fasilitas pelayanan dan
tingkat pelayanannya. | en_US |