Minimasi Ng Bintik pada Proses Pengecatan Part Front Fender 1PA Red Met 7 dengan Pendekatan Six Sigma di PT. ABC
Abstract
Pada era industrialisasi pola pikir konsumen semakin maju, konsumen semakin selektif dalam
memilih dan menggunakan produk yang menjadi kebutuhannya. Kualitas adalah faktor dasar
pengambilan keputusan dalam memilih produk, tanpa membedakan perorangan atau kelompok
sehingga kualitas merupakan kunci yang akan membawa keberhasilan suatu bisnis. Mempertahankan
konsumen berarti mengharapkan konsumen melakukan pembelian ulang atas produk yang dibutuhkan.
Supaya konsumen melakukan pembelian ulang maka perusahaan harus memperhatikan kepuasan
konsumen.
PT. ABC merupakan pemasok utama komponen plastik pada industri otomatif roda 4 untuk
industri-industri besar. Kualitas produk harus sesuai dengan standard dan tidak boleh cacat, sehingga
kedisiplinan dan penetapan standar kerja yang baik menjadi harga mati yang harus diterapkan. Tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan tingkatan sigma dan menentukan faktor
yang menyebabkan NG Bintik pada PT. ABC serta menentukan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk memperbaiki / minimasi NG bintik.
Six Sigma merupakan pendekatan yang dapat membantu agar lebih fokus dalam
meningkatkan kualitas produk yang mendekati sempurna. Pencapaian six sigma dalam suatu proses
tidak boleh lebih dari 3,4 cacat per satu juta kesempatan. Tahapan dalam penelitian ini mengikuti
tahapan DMAIC meliputi Define, Measure, Analyze, Improve and Control. Define yaitu menemukan
obyek penelitian serta tujuannnya. Measure adalah mengukur tingkat kecacatan berdasarkan CTO dan
menghitung DPMO nya. Tahap Analyze dilakukan analisis untuk menentukan sebab dari
permasalahan/ defect. Improve adalah tahap perbaikan dan Control adalah menganalisis perubahan
yang terjadi pada nilai sigma dan DPMO.
Hasil dari penelitian ini adalah tingkatan sigma di PT. ABC adalah 3,25 sedangkan
berdasarkan diagram tulang ikan faktor yang menyebabkan NG bintik adalah tools, blower dan oven
yang kotor. Dari pihak man power bekerjanya tidak sesuai dengan standar perusahaan, penyaringan
cat kurang baik, part masih kotor dan juga lingkungan kerja yang kotor. Sedangkan langkah yang
harus dilakukan untuk memperbaikinya dengan memberikan pelatihan pada karyawan tentang
pentingnya 3S.