dc.identifier.citation | Chen, M.F. (2007), Consumer attitudes and pur- chase intention in relation to fish in Taiwan: Moderating effects of food-ralated personality traits. Food Quality and Preference. 18 (7): 1008-1021. Chiu, H.C., Hsieh, Y.C., Li, dan Lee, M (2005), Relationshif marketing and consumerbehavior. Journal of Business Research. 58. 1681-1689. Darwin Karyadi dan Muhilal, 2008, KecukupanGizi Yang dianjurkan, PT. Gramedia,Jakarta. Draper, Norman, & Harry, Smith, 2002, AnalisisRegresi Terapan, Tejemahan, Edisi KeduaGramedia Pustaka Utama, Jakarta. Faried Wijaya, 2009, Teori Konsumsi Permintaan Individual, Diskusi Sehari Perkembangan Ilmu Ekonomi Mikro dan Aplikasinya di Indonesia,ISEI, Jakarta. Gujarati, Damodar N., 2001, Ekonometrika Dasar, Terjemahan, Erlangga, Jakarta. I Wayan Rusastra, 2006, Pola Kecenderungan Konsumsi Bahan Makanan di Indonesia, Forum Ekonomi, Agustus 2006. J. Supranto, 1983, Ekonometrik, Buku Satu, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Koutsoyiannis A., 1989, Modern Microeconomics, Second Edition, Macmillan Publishers Ltd., London. Lincolin Arsyad, 2003, Ekonomi Manjerial: Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis, Edisi 3, BPFE UGM, Yogyakarta. MuhamadZainuddin, 1992, Metodologi Penelitian, Unair, Surabaya. Nicholson W., 2008, Micro Economics Theory Basic Principles Extention, Second Edition, The Dryden Press, Hinsdale, Illionois. Pickett-Baker, J., dan Ozaki, R. (2008), Proenvironmental product: Marketing influence on consumer purchase decision. Journal of Consumer Marketing. 25 (5): 281-293. Siegel, Sidney, 1992, Statistik Non Parametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Terjemahan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Yuni Prihadi Utomo, 2007, Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS, Muhammadiyah University Press, UMS, Surakarta. Majalah Gizi Indonesia, 2010, Journal of the Indonesian Nutrition Association, Vol. 25, pp: 150-175. PERSAGI, Jakarta. Harga Konsumen Beberapa Barang dan Jasa di Seluruh Ibu Kota Propinsi Indonesia, 2012. Kota Surakarta Dalam Angka, 2012, Badan Pusat Statistik Kota Surakarta. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui: Seberapa besar elastisitas harga,
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan terhadap besarnya permintaan konsumsi ikan? Apakah variabel harga ikan, harga telur, harga tahu/tempe dan pendapatan keluarga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap permintaan konsumsi ikan? Diantara variabel harga ikan, harga telur, harga tahu/tempe, dan pendapatan, variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap permintaan konsumsi ikan? Seberapa besar kemungkinan telur dapat mengganti konsumsi ikan (sebagai substitusi), dan tahu/tempe sebagai konsumsi pelengkapnya (komplemen)? Metode penelitian Accidental Sampling. Yang dimaksud Accidental Sampling adalah pemilihan
anggota sampel dari unit populasi dipilih secara tiba-tiba yang kebetulan ditemui oleh peneliti, baik yang ada di pasar maupun di rumah. Pertimbangan menggunakan metode ini, karena Kota Surakarta terdiri banyak kecamatan dan banyak Kelurahan, yakni ada 5 kecamatan dan 51 kalurahan. Melihat sedemikian banyaknya kecamatan dan kelurahan, maka dalam penelitian ini hanya diambil 3 kecamatan saja (kecamatan Banjarsari = 32.633 KK, Kecamatan Jebres = 28.520 KK, dan Kecamatan Laweyan = 21.608 KK, yang terdiri dari 35 Kelurahan diambil semua secara purposive sampling), dengan pertimbangan di Kecamatan tersebut merupakan Kecamatan yang terbanyak penduduk maupun wilayahnya dibanding 2 Kecamatan lainnya di wilayah Kota Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulakan bahwa: Elastisitas harga ikan bertanda negatif sebesar = -0,798, bersifat in-elastisdan signifiikan pada taraf nyata 5 %. Harga dan jumlah konsumsi ikan bergerak dalam arah yang berlawanan, semakin tinggi harga ikan cenderung menurunkan jumlah permintaan ikan yang dibeli/dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat.Elastisitas silang telur bertanda positif sebesar = 0,842, bersifatelastis dan sangat signifikan pada taraf nyata 5 % Telur merupakan barang substitusi kuat bagi ikan.Elastisitas silang tahu/tempe bertanda positif sebesar = 0,912, bersifat elastis dan signifikan pada taraf nyata 5 %. Tahu/tempe merupakan barang substitusi kuat bagi ikan.Elastisitas pendapatan bertanda positif sebesar = 1,650, bersifat income elastis dan sangat signifikan pada taraf nyata 5%. Hal ini menunjukkan ikan merupakan indikasi barang kebutuhan pokok. Pada derajat signifikansi 5 %, variabel harga ikan, harga telur, harga tahu/tempe, dan pendapatan mempunyai pengaruh sangat signifikan terhadap permintaan konsumsi ikan. Variabel harga ikan, harga telur, harga tahu/tempe, dan pendapatan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan sebesar = 74,3% terhadap besarnya permintaan konsumsi ikan. | en_US |