Format Baru Hubungan Sains Modern Dan Islam (Studi Integrasi Keilmuan Atas Uin Yogyakarta Dan Tiga Uinversitas Islam Swasta Sebagai Upaya Membangun Sains Islam Seutuhnya Tahun 2007-2013)
Abstract
Makalah ini membahas konsep integrasi keilmuan di empat perguruan tinggi
Islam, yaitu Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia (UII)
Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Surakarta dan
Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang. Penelitian ini adalah penelitian
lapangan, data dikumpulkan dengan metode wawancara, focus group discussion, dan
dokumentasi dengan analisis data mengedepankan analisis eklektik. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah historis-fenomenologis. Hasil penelitian tentang Univerkonsep
keilmuan ini adalah bahwa format baru hubungan sains dan Islam dalam upaya
membangun sains Islam seutuhnya di perguruan tinggi berbeda-beda dan memiliki
distingsi masing-masing. Di UIN Sunan Kalijaga menganut paradigma integrasiinrerkoneksi
keilmuan dengan merajut trilogi khazanah keilmuan hadlarah al-nash,
hadharah al-falsafah, dan hadlarah al-’ilm. UII memberikan kebebasan kepada tenaga
pengajarnya mengambil pilihan paradigma keilmuan bisa islamization of knowledge,
scientification of Islam, integration-interconnection). UMS lebih dekat pada konsep
interkoneksi dengan penekanan kuat kearah ekonomi Islam, tenaga medis kesehatan “dokter
profesional, membangun elit baru di dunia politik dan sektor-sektor yang lain. Unwahas
tidak menggunakan konsep integrasi-interkoneksi tetapi mengedepankan ruh Islam untuk
mengapresiasi pilihan paradigma keilmuan antara scientifation of Islam dan integrationinterconnetion.
Keunikan konsep dasar keilmuan Unwahas adalah lahir atas pemikiran
dan prakarsa para ulama, intelektual, dan pengurus Jam’iyyah Nahdlatul ‘Ulama,
diantaranya adalah menggunakan sistem pesantrenisasi tahfidul quran.