• Login
    View Item 
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Profetika
    • Volume 15 No. 1, Juni 2014
    • View Item
    •   Home
    • Terbitan Berkala Ilmiah (Journal)
    • Profetika
    • Volume 15 No. 1, Juni 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Hubungan Sains Dan Agama: Refleksi Filosofis Atas Pemikiran Ian G. Barbour

    Thumbnail
    View/Open
    6.pdf (164.0Kb)
    Date
    2014-06
    Author
    Waston, Waston
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Makalah ini membahas mengenai pemikiran Ian G. Barbour tentang hubungan antara sains dan agama dari perspektif filsafat ilmu dan bagaimana relevansinya dengan perkembangan pemikiran Kristen dan Islam kontemporer. Pembahasan ini menemukan bahwa terdapat empat tipologi hubungan sains dan agama yang dibuat Barbour yaitu: (1) Tipologi konflik, yang melibatkan antara materialisme ilmiah dan literalisme biblical. (2) Tipologi independen, memisahkan dua tipe itu dalam dua kawasan yang berbeda. Keduanya dapat dibedakan berdasakan masalah yang ditelaah, domain yang dirujuk, dan metode (eksistensialisme dan neo-ortodoksi) yang digunakan dan dua bahasa dan dua fungsinya yang berbeda (tradisi analitik) (3) Tipologi dialog, yang mempertimbangkan pra-anggapan dalam upaya ilmiah, atau mengeksplorasi dalam kesejajaran metode antara sains dan agama, (4) Integrasi, yang terdiri dari natural theology, theology of nature, sintesis sistematis (sains ataupun agama memberikan kontribusi pada pengembangan metafisika inklusif seperti telogi filsafat proses Whitehead). Pandangan yang mirip tetapi tak sama dengan Barbour diajukan Baroleh John F. Haught yang membagi pendekatan ilmu dan agama menjadi: konflik, kontras, kontak, dan konfirmasi. Keempat pandangan ini bisa dilihat sebagai semacam tipologi seperti yang dibuat Barbour, namun Haught juga melihatnya sebagai semacam perjalanan. Tetapi, terdapat beberapa kritik dari pemikir Kristen dan Islam kontemporer terhadap tipologi yang dibuat oleh Barbour. Diantaranya kritik yang dilakukan oleh Houston Smith dan Seyyed Hossein Nasr. Keduanya mengkritik Integrasi Barbour karena di sini teologi tampak seperti ditaklukkan oleh sains; teologi diubah demi mempertimbangkan hasil-hasil pengkajian sain. Bagi Smith dan Nasr yang keduanya pendukung filsafat perenial, yang sebaliknyalah yang seharusnya terjadi: teologi tepatnya Tradisi menjadi tolok ukur teori-teori ilmiah.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4771
    Collections
    • Volume 15 No. 1, Juni 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV