Hubungan Sains Dan Agama: Refleksi Filosofis Atas Pemikiran Ian G. Barbour
Abstract
Makalah ini membahas mengenai pemikiran Ian G. Barbour tentang hubungan
antara sains dan agama dari perspektif filsafat ilmu dan bagaimana relevansinya dengan
perkembangan pemikiran Kristen dan Islam kontemporer. Pembahasan ini menemukan bahwa
terdapat empat tipologi hubungan sains dan agama yang dibuat Barbour yaitu: (1) Tipologi
konflik, yang melibatkan antara materialisme ilmiah dan literalisme biblical. (2) Tipologi
independen, memisahkan dua tipe itu dalam dua kawasan yang berbeda. Keduanya dapat
dibedakan berdasakan masalah yang ditelaah, domain yang dirujuk, dan metode
(eksistensialisme dan neo-ortodoksi) yang digunakan dan dua bahasa dan dua fungsinya
yang berbeda (tradisi analitik) (3) Tipologi dialog, yang mempertimbangkan pra-anggapan
dalam upaya ilmiah, atau mengeksplorasi dalam kesejajaran metode antara sains dan agama,
(4) Integrasi, yang terdiri dari natural theology, theology of nature, sintesis sistematis (sains
ataupun agama memberikan kontribusi pada pengembangan metafisika inklusif seperti telogi
filsafat proses Whitehead). Pandangan yang mirip tetapi tak sama dengan Barbour diajukan Baroleh
John F. Haught yang membagi pendekatan ilmu dan agama menjadi: konflik, kontras,
kontak, dan konfirmasi. Keempat pandangan ini bisa dilihat sebagai semacam tipologi seperti
yang dibuat Barbour, namun Haught juga melihatnya sebagai semacam perjalanan. Tetapi,
terdapat beberapa kritik dari pemikir Kristen dan Islam kontemporer terhadap tipologi yang
dibuat oleh Barbour. Diantaranya kritik yang dilakukan oleh Houston Smith dan Seyyed
Hossein Nasr. Keduanya mengkritik Integrasi Barbour karena di sini teologi tampak seperti
ditaklukkan oleh sains; teologi diubah demi mempertimbangkan hasil-hasil pengkajian sain.
Bagi Smith dan Nasr yang keduanya pendukung filsafat perenial, yang sebaliknyalah yang
seharusnya terjadi: teologi tepatnya Tradisi menjadi tolok ukur teori-teori ilmiah.