Model Dakwah Hizbut Tahrir Indonesia
Abstract
Kehadiran gerakan Islam transnasional, Hizbut Tahrir, ke Indonesia
menambah jumlah gerakan Islam yang melakukan dakwah amar makruf nahi munkar.
Masing-masing organisasi memiliki stratgei dan model dakwah yang berbeda-beda
walaupun tidak menutup kemungkinan ada persamaannya. Hizbut Tahrir datang ke
Indonesia pada tahun 1983 dengan menawarkan agenda perubahan yang radikal, yakni
merubah sistem politik Indonesia dengan sistem Khilafah al-Islamiyah.
Sistem politik Islam tersebut mendapat apresiasi dari sebagian umat Islam yang
menginginkan perubahan. Strategin dakwah yang dilakukan ada dua, yakni kultural
dan structural. Kultural dengan merubah kesadaran umat Islam akan pentingnya
perubahan Indonesia, satu-satunya adalah dengan menegakkan sistem politik Khilafah
al-Islamiyah. Stratgi struktural yang dilakukan dengan membentuk opini publik umat
Islam dan rakyat Indonesia melalui demonstrasi-demonstrasi, konferensi khilafah. Jalan
yang diambil agar kesadaran umat Islam itu terbentuk adalah dengan dakwah.
Model dakwah Hizbut Tahrir mengikuti cara Rasulullah saw dalam melakukan
perubahan di Mekkah dan Madinah dengan tiga tahap, yakni tahap pembinaan dan
perkaderan, tahap berinteraksi dengan masyarakat, dan tahap penerimaan kekuasaan