• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Pembalikan Arah Arus Lalu Lintas terhadap Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Nonongan Kota Surakarta)

    Thumbnail
    View/Open
    SP-1 Nurul Hidayati dan Grandis Bayu UMS.pdf (204.5Kb)
    Date
    2014-11-25
    Author
    Bayu C., Grandis
    Hidayati, Nurul
    Setiyaningsih, Ika
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Surakarta mempunyai beberapa simpang bersinyal yang pada kondisi peak hour sering terlihat antrian panjang, salah satunya adalah Simpang Bersinyal Nonongan. Permasalahan di simpang tersebut berimbas sepanjang ruas jalan Jl. Yos Sudarso ke arah Selatan, termasuk di Simpang Coyudan. Didasarkan pada kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan untuk membuat alternatif penyelesaian dengan cara pembalikan arah arus lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang kondisi existing dan kondisi setelah pembalikan arah arus lalu lintas. Selain itu, berdasarkan hasil kinerja kedua kondisi tersebut, dapat digunakan untuk mengetahui mana yang lebih optimal. Penelitian ini memerlukan data yang terdiri dari data: geometrik, lingkungan, arus lalu lintas, sinyal lalu lintas, serta jumlah penduduk Surakarta. Analisis yang dilakukan pada kondisi existing menggunakan Metode MKJI 1997, sedangkan untuk kondisi pembalikan arah arus lalu lintas menggunakan Metode MKJI 1997 dan HCM 2000. Berdasarkan hasil analisis pada kondisi existing di Jl. Slamet Riyadi didapatkan derajat kejenuhan 1,065 dengan panjang antrian 432,4 m, tundaan 151,4 detik/smp, sedangkan di Jl. Yos Sudarso derajat kejenuhan 0,923 dengan panjang antrian 102,0 m, tundaan 56,6 detik/smp. Hasil yang paling optimal untuk kondisi pembalikan arah arus lalu lintas dengan MKJI 1997 di Jl. Slamet Riyadi diperoleh derajat kejenuhan 0,762, panjang antrian 102,9 m, dan tundaan 24,6 detik/smp, sedangkan di Jl. Yos Sudarso diperoleh derajat kejenuhan 0,359, panjang antrian 30,0 m, dan tundaan 31,4 detik/smp. Berdasarkan HCM 2000 hasil paling optimal di Jl. Slamet Riyadi diperoleh derajat kejenuhan 1,778, dan tundaan 359,5 detik/smp, sedangkan di Jl. Yos Sudarso diperoleh derajat kejenuhan 1,241 dan tundaan 131,1 detik/smp. Mengacu pada kedua hasil di atas maka dapat diketahui bahwa analisis yang optimal dengan menggunakan Metode MKJI 1997.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/4941
    Collections
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV