Show simple item record

dc.contributor.authorGunawan
dc.date.accessioned2014-12-04T06:20:07Z
dc.date.available2014-12-04T06:20:07Z
dc.date.issued2014-11-25
dc.identifier.citation1. Andlany, A Nazri dkk, 2000, Al qur'an Terjemahan Indonesia, PT. Sari Agung, jalan KS Tubun No. 3 Jakarta. 2. Gunawan, Arsitektur Kejuangan Surabaya, Harian Surya, 12 November 2009 3. www.kelas-mikrokontrol.com/jurnal/iptek/bagian-4/belajar dai 4. Handayani, Suchi Kitri, 2010, Komplek Pendidikan Islam An-Nahl Setingkat SD, SMP do Wilayah Kalijudan Surabaya, Laporan Tugas Akhir, Prodi Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Surabaya. 5. Ki Moenadi MS, 1421 H, Pemuda Pembangkit Pembaharuan Meraih Kemenangan Negeri & Bangsa, (Diterbitkan untuk kalangan sendiri). 6. Pangarsa, Galih W, 2006 B, Merah-Putih Arsitektur Nusantara, Penerbit Andi Jogjakarta. 7. Uniaty, Quintarina, 2010, Intesifikasi Infrastruktur Hijau Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Permukiman Perkotaan dan Identitas Kota Masa Depan, Makalah Seminar Nasional Teknologi Ramah Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan, Institut Teknologi Nasional Malang. 8. Kamil P, Gurniwan " Gotong Royong Dalam Kehidupan Masyarakat"en_US
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5028
dc.description.abstractKonstruksi Heksagonal Adalah sebuah inovasi sistem konstruksi dan manajemen pelaksanaan serta pengelolaan jalan layang tol multi fungsi. Dimana gagasan ini diharapkan dapat menjadi solusi kemacetan lalu lintas di Kota Pahlawan Surabaya. Dengan konsep Heksagonal (sarang lebah), secara teknis dapat menciptakan efisiensi tinggi, karena keberadaannya dapat membentuk lorong (hollow) Tiga Heksagonal (segi enam) yang estetik, layak dibangun di sepanjang jalur rel kereta api, yang berarti akan menggeliatkan sistem transportasi per-kereta api-an. Demikian halnya apabila dibangun disepanjang jalur sungai, maka akan memiliki sisi positif berupa nihilnya biaya pembebasan lahan, disamping dapat memperdalam dasar sungai, sehingga fungsi sungai menjadi tergandakan sebagai jalur transportasi air, demikian pula dengan terbentuknya dua segi tiga akibat rangkaian Tiga Heksagonal yang sebenarnya fungsi utamanaya adalah sebagai balok induk, namun dapat fungsikan sebagai lintasan utilitas kota (perpipaan dan pengkabelan). Dengan bercermin pada semangat serta kerapian sistem manajerial kerja lebah yang senantiasa mengimplementasikan Metode Gotong-Royong, yang berpijak pada kerela – ikhlasan serta berbasis pada totalitas peran dan fungsi semua strata masyarakatnya, maka konsep dan metode ini diharapkan akan menjadi garansi tidak terjadinya kecemburuan sosial, apalagi sampai terjadinya amuk massa. Karena Manajerial Heksagonal yang diimplementasikan secara adil, melalui wadah organisasi kemasyarakatan misalnya KOMATRA (Koperasi Masyarakat Transportasi), atau PAMATRA (Paguyuban Masyarakat Transportasi) ragam aset baik yang berupa materiil ataupun potensi - potensi lainnya dari berbagai elemen masyarakat yang terimbas akibat adanya pembangunan proyek ini, sebagian asetnya dapat dikompensasikan menjadi lembarlembar kartu simpanan koperasi atau sejenis saham untuk dimitra kerjakan secara bersama (antar individual, kelompok masyarakat, perusahaan swasta nasional, BUMN atau BUMD). Baik pada tahapan pelaksanaan konstruksi, hingga saat berlangsungnya operasional fly over “Heksagonal” Tol di Kota Surabaya.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectHeksagonalen_US
dc.subjectTiga Heksagonalen_US
dc.subjectNihilnya Biaya Lahanen_US
dc.subjectGotong-Royongen_US
dc.subjectKartu Simpananen_US
dc.title"Konstruksi Tiga Heksagonal sebagai Solusi Problematika Transportasi di Kota Pahlawan yang Berkarakter Islami"en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record