• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Optimisasi Tingkat Persediaan Bahan Baku Batu Kapur di PT Semen Indonesia Unit Tuban I

    Thumbnail
    View/Open
    IN-8_Ratnanto Fitriadi UMS.pdf (170.2Kb)
    Date
    2014-11-25
    Author
    Fitriadi, Ratnanto
    Utama, Wahyu Yoga
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penelitian ini bertujuan melakukan optimisasi terhadap tingkat persediaan batu kapur untuk menghindari berhentinya proses produksi di PT Semen Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) adalah pabrik semen yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 28,5 juta ton/tahun (tahun 2013). Hal ini membuat kebutuhan akan bahan baku semen yang mayoritas (80%) adalah batu kapur akan meningkat juga. Suplai batu kapur di PT Semen Indonesia di suplai oleh anak perusahaannya yang beroperasi di tambang yaitu UTSG (United Tractor Semen Gresik). Secara garis besar, sistem produksi semen dibagi ke dalam 5 tahapan utama yaitu tahap penyiapan bahan baku, penggilingan bahan baku, pembakaran, penggilingan akhir, dan pengemasan. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data permintaan semen dari tahun 2011-2012 untuk melihat trend (pola data) tersebut. Selanjutnya dilakukan metode peramalan permintaan untuk tahun 2013 dengan memperhatikan pola data dan MAD (mean absolute deviation) terkecilnya. Dari hasil peramalan kemudian dilakukan verifikasi untuk melihat apakah fungsi peramalan yang digunakan sudah mewakili pola data yang ada atau tidak, dan juga pengujian out of control agar dapat diketahui apakah proses verifikasi sudah terkendali atau belum. Hasil peramalan tersebut dijadikan input kebutuhan batu kapur (dari UTSG sebagai supliernya). Jika terjadi kekurangan akibatnya proses produksi terhenti, sebaliknya jika kelebihan persediaan maka biaya simpan akan meningkat (mengingat proses pemenuhan bahan baku harus ditransfer dari lokasi tambang dan kapasitas maksimal UTSG). Ada 2 skenario untuk melakukan optimisasi pemenuhan bahan baku yaitu dipesan sesuai peramalan dan dipesan dengan menambahkan 5% dari kebutuhan, dimana setiap skenario mempunyai tradeoff apabila terpenuhi dan apabila kurang (tidak terpenuhi). Hasil optimisasi menunjukkan bahwa dengan penambahan pemesanan sebesar 5% lebih menguntungkan dari segi biaya, dan ada syarat tambahan yaitu harus dilakukan evaluasi setiap 6 bulan sekali sehingga biaya optimum adalah sebesar Rp 2.793.808.000,-.Tetapi adanya fluktuasi permintaan dan kapasitas suplai bahan baku maka masih perlu dilakukan pendekatan yang lebih smooth terhadap tingkat pemenuhan UTSG di masa datang.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5052
    Collections
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV