• Login
    View Item 
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    •   Home
    • Proceedings
    • Prosiding Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perbaikan Alat Bantu Pengecoran untuk Mengurangi Resiko Cidera Akibat Kerja (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam “ABC” Klaten)

    Thumbnail
    View/Open
    IN-7_Muchlison Anis UMS.pdf (548.9Kb)
    Date
    2014-11-25
    Author
    Anis, Muchlison
    Hidayat, Mufti
    Sufa, Mila Faila
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Aktivitas angkat angkut di Industri Pengecoran Logam “ABC” dilakukan oleh pekerja dengan menggunakan alat bantu yang pembuatannya tidak memperhatikan keharusan pekerja untuk berkerja dengan sikap alamiah. Pekerja bekerja dengan mengangkat beban bermasa 23,5 kg dimana beban tersebut tidak terdistribusi seimbang pada dua tangannya. Kegiatan ini dilakukan berulangkali dalam waktu yang lama (1 shift kerja) sehingga berpotensi cidera pada tubuh bagian atas dan tengah. Melihat kondisi ini maka perbaikan alat bantu pengecoran yang ergonomis mutlak diperlukan sehingga potensi cidera pekerja dapat dikurangi.Perbaikan alat bantu merupakan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan di industri ini. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap; pertama, mengidentifikasi beban kerja pekerja dengan menggunakan metode denyut nadi. Metode ini menghasilkan konversi dari denyut nadi pekerja menjadi beban kerja yang dialaminya, apakah bekerja dalam kondisi normal atau ekstrim.Kedua, menggunakan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui bagian tubuh mana saja yang mengalami keluhan otot dan tulang karena adanya beban kerja. Metode ini merupakan identifikasi lanjutan dari sebelumnya sehingga akan diketahui titik-titik tubuh mana yang harus mendapatkan perhatian lebih untuk dilakukan perbaikan. Ketiga, metode Ovako Working Analysis System (OWAS) ditujukan untuk mengetahui bagaimana sikap/postur kerja pekerja yang baik (ergonomis) meliputi punggung, lengan, kaki, dan beban yang diangkat sehingga aman dalam bekerja. Terakhir adalah tahap perbaikan alat bantu pengecoran dengan merancang ulang alat yang sudah ada dengan berpedoman dari hasil tahap satu, dua, dan tiga sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah didapatnya alat bantu pengecoran yang ergonomis yang memperhatikan kekurangan alat sebelumnya, kelemahankelemahan dan ukuran anthropometri pekerja. Dengan menggunakan alat baru ini tingkat keluhan pekerja berkurang dari sebelumnya yang sering dikeluhkan. Selanjutnya, perbaikan juga terjadi pada sikap kerja, dimana pekerja dapat bekerja dengan sikap kerja yang alamiah, hal ini terlihat dari perubahan cara kerja pekerja yang semula menggunakan cara mengangkat beban berubah menjadi mendorong beban. Semua perubahan yang terjadi dengan perbaikan alat bantu ini pada akhirnya dapat mengurangi resiko cidera akibat kerja.
    URI
    http://hdl.handle.net/11617/5053
    Collections
    • Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) II 2014

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    Publikasi IlmiahCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV