Show simple item record

dc.contributor.authorAnis, Muchlison
dc.contributor.authorHidayat, Mufti
dc.contributor.authorSufa, Mila Faila
dc.date.accessioned2014-12-05T01:59:33Z
dc.date.available2014-12-05T01:59:33Z
dc.date.issued2014-11-25
dc.identifier.citationGiancoli, Dougas C., 1997. Fisika.edisi keempat. Jakarta : Erlangga Nadya .2013. Potensi Bahaya Ergonomi Pada Pekerja Home Industry Kun Art Di Jalan Danau Singkarak Medan.Jurnal : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Nasution, Harmein dan Nazlina. 2012. “Perancangan Fasilitas Kerja untuk Mereduksi Human Error”. Jurnal Teknik Industri, Vol. 14, No. 1, Juni 2012, 73-82 Nurmianto, Eko. 2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya.Surabaya : Guna Widya Suma’mur. 1996. Higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes). Jakarta : PT. Gunung Agung Tarwaka, 2010.Ergonomi Industri Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja.Surakarta : Harapan Press Wijaya, Andy. 2008. Analisa Postur Kerja Dan Perancangan Alat Bantu Untuk Aktivitas Manual Material Handling Industri Kecil. Tugas Akhir, Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Wignjosoebroto, Sritomo. 2008. Ergonomi Stdy Gerak dan Waktu.Surabaya :Guna Widyaen_US
dc.identifier.issn2339-028X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5053
dc.description.abstractAktivitas angkat angkut di Industri Pengecoran Logam “ABC” dilakukan oleh pekerja dengan menggunakan alat bantu yang pembuatannya tidak memperhatikan keharusan pekerja untuk berkerja dengan sikap alamiah. Pekerja bekerja dengan mengangkat beban bermasa 23,5 kg dimana beban tersebut tidak terdistribusi seimbang pada dua tangannya. Kegiatan ini dilakukan berulangkali dalam waktu yang lama (1 shift kerja) sehingga berpotensi cidera pada tubuh bagian atas dan tengah. Melihat kondisi ini maka perbaikan alat bantu pengecoran yang ergonomis mutlak diperlukan sehingga potensi cidera pekerja dapat dikurangi.Perbaikan alat bantu merupakan hasil akhir dari penelitian yang dilakukan di industri ini. Penelitian dilakukan melalui beberapa tahap; pertama, mengidentifikasi beban kerja pekerja dengan menggunakan metode denyut nadi. Metode ini menghasilkan konversi dari denyut nadi pekerja menjadi beban kerja yang dialaminya, apakah bekerja dalam kondisi normal atau ekstrim.Kedua, menggunakan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui bagian tubuh mana saja yang mengalami keluhan otot dan tulang karena adanya beban kerja. Metode ini merupakan identifikasi lanjutan dari sebelumnya sehingga akan diketahui titik-titik tubuh mana yang harus mendapatkan perhatian lebih untuk dilakukan perbaikan. Ketiga, metode Ovako Working Analysis System (OWAS) ditujukan untuk mengetahui bagaimana sikap/postur kerja pekerja yang baik (ergonomis) meliputi punggung, lengan, kaki, dan beban yang diangkat sehingga aman dalam bekerja. Terakhir adalah tahap perbaikan alat bantu pengecoran dengan merancang ulang alat yang sudah ada dengan berpedoman dari hasil tahap satu, dua, dan tiga sebelumnya. Hasil dari penelitian ini adalah didapatnya alat bantu pengecoran yang ergonomis yang memperhatikan kekurangan alat sebelumnya, kelemahankelemahan dan ukuran anthropometri pekerja. Dengan menggunakan alat baru ini tingkat keluhan pekerja berkurang dari sebelumnya yang sering dikeluhkan. Selanjutnya, perbaikan juga terjadi pada sikap kerja, dimana pekerja dapat bekerja dengan sikap kerja yang alamiah, hal ini terlihat dari perubahan cara kerja pekerja yang semula menggunakan cara mengangkat beban berubah menjadi mendorong beban. Semua perubahan yang terjadi dengan perbaikan alat bantu ini pada akhirnya dapat mengurangi resiko cidera akibat kerja.en_US
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartaen_US
dc.subjectAlat Bantuen_US
dc.subjectMMHen_US
dc.subjectNBMen_US
dc.subjectOWASen_US
dc.subjectResiko Cideraen_US
dc.titlePerbaikan Alat Bantu Pengecoran untuk Mengurangi Resiko Cidera Akibat Kerja (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam “ABC” Klaten)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record