dc.contributor.author | Waston, Waston | |
dc.date.accessioned | 2015-01-15T04:20:21Z | |
dc.date.available | 2015-01-15T04:20:21Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.citation | Ausubel. 1968. Educational Psychology: A Cognitive View. New York, Holt, Rinehart & Winston. Bacon, Sir F. 1952. Advancement of Learning, novum organum, and new atlantis. Chicago: Encyclopedia Britannica. Chalmer, A.F. Chalmers. 1983. Apa itu yang dinamakan Ilmu? Suatu penilaian tentang watak dan status ilmu serta metodenya. (Terjemahan). Jakarta. Hasta Mitra . Fraser, Kym. 1993. Student Centred teaching: The Development and use of Conceptual frameworks. Monash University. Hisam, Zaini dkk, 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. CTSD UIN SUKA Yogyakarta. Mattews. 1994. Science Teaching. New York: Routledge. Novak. 1977. 1993. A Theory of Education. Ithaca, New York, Cornell University Press. _____, 1991. Clarify with concept maps. The Science Teacher. Cornell University Press. _____, 1993. Human Constructivism: A Unification of Psichological and Epistemological Phenomena in Meaning Making. International Journal of Personal Journal of personal Construct psychology. Pearson .1900. The Grammar of Science. London, Adam and Charles Black Sumantri, Yuyun. 1998. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan Suparno, Paul. 1996. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta. Pustaka Filsafat. Penerbit Kanisius Shapiro. 1994. What Children Bring to Light: A Constructivist Perspective on Childeren’s Learning in Science. Ny: Teachers Colege Press. Suryadi. 1983. Membuat Siswa aktif Belajar. Bandung: Binacipta. Silberman, Mel. 1996. Active Learning: 101 Strategies to teach any Subject. Massachusset: A Simon & Scuuster Company. | en_US |
dc.identifier.issn | 0852-3860 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5083 | |
dc.description.abstract | Tulisan ini adalah mengungkap pengaruh epistemologi konstruktivisme
terhadap proses belajar-mengajar di perguruan tinggi. Menurut penulis
bahwa pengaruh epistemologi konstruktivisme dalam proses
pembelajaran adalah; Pertama, Belajar merupakan proses
mengkonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman manusia.
Proses konstruksi dilakukan secara pribadi dan sosial. Kedua,
Mengajar adalah proses membantu seseorang untuk membentuk
pengetahuannya sendiri. Mengajar bukanlah mentransfer pengetahuan
dari orang yang sudah tahu (guru) kepada yang belum tahu (murid),
melainkan membantu seseorang agar dapat mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomen dan objek yang
ingin diketahui. Sedangkan ketiga, Tugas guru dalam proses ini lebih
menjadi mitra yang aktif bertanya, merangsang pemikiran,
menciptakan persoalan, membiarkan murid mengungkapkan gagasan
dan konsepnya, serta kritis menguji konsep murid. Di sini yang
terpenting adalah menghargai dan menerima pemikiran murid apa
pun adanya sambil menunjukkan apakah pemikiran itu jalan atau
tidak. Guru harus menguasai bahan secara luas dan mendalam
sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan murid yang berbeda. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | Epistemologi Konstruktivisme dan Pengaruhnya terhadap Proses Belajarmengajar di Perguruan Tinggi | en_US |
dc.title | Epistemologi Konstruktivisme dan Pengaruhnya terhadap Proses Belajarmengajar di Perguruan Tinggi | en_US |
dc.type | Article | en_US |