Kritik Sosial dalam Naskah Drama Monolog Surat Kepada Setan Karya Putu Wijaya: Telaah Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA
View/ Open
Date
2014-12-24Author
Maulina, Oktalifa Hanna
Al-Ma’ruf, Ali Imron
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan latar sosio-historis Putu Wijaya,
mendeskripsikan struktur naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya,
memaparkan bentuk kritik sosial dan implementasi hasil penelitian sebagai bahan ajar sastra di
SMA. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, objek penelitian ini adalah kritik
sosial dalam naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya, sumber data yang
digunakan berupa sumber data primer dan sumber data sekunder, dengan teknik pengumpulan
data yaitu pustaka, simak, dan catat dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
dialektika. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
latar sosio-historis Putu Wijaya, seorang sastrawan produktif yang dilahirkan di Tabanan Bali
pada tanggal 11 April 1944 telah banyak melahirkan karya seperti drama, novel cerpen, puisi,
esai, dan skenario film, ia juga dikenal sebagai seorang aktor dan sutradara yang handal, semua
itu tidak lepas dari pengaruh latar belakangnya yang sering bergabung dengan sastrawansastrawan
kenamaan, (2) secara struktur, alur dalam monolog Surat Kepada Setan terdiri atas
tiga bagian, yakni eksposisi, komplikasi, dan resolusi atau denouement, tokoh utamanya adalah
tokoh Aku yang berwatak bulat (terdapat juga tokoh gubernur dan pimpinan calon TKW),
dialog yang ada sudah sekaligus dalam bentuk monolog yang dimainkan oleh satu tokoh dengan
beberapa karakter, latar tempat dalam monolog ini cakupannya umum yang secara implisit
adalah negara Indonesia, latar waktu terjadi pada tahun 2005, dan latar sosial (kehidupan bangsa
Indonesia yang penuh dengan permasalahan), tema monolog tersebut adalah introspeksi bangsa
Indonesia, sesuai dengan amanat yakni mengajak masyarakat untuk memperbaiki diri, (3) kritik
sosial yang terdapat dalam naskah drama monolog Surat Kepada Setan karya Putu Wijaya
adalah, (a) stratifikasi sosial, (b) manusia yang egois, (c) hilangnya kepercayaan pada produk
nasional, (d) kejahatan korupsi, (e) penyimpangan wewenang oleh para wakil rakyat, (f) media
massa yang kurang berkualitas, (g) peningkatan kemiskinan dan pengangguran, (h)
kesejahteraan TKW, (i) kesetaraan gender, (j) hilangnya kehormatan bangsa Indonesia, dan (k)
sifat manusia yang menyerupai sifat setan, serta (4) implementasi hasil penelitian yang
digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMA, yakni relevansi unsur-unsur intrinsik dan nilai
kritik sosial dengan standar isi, relevansi pembentukan kepribadian dalam diri peserta didik, dan
penerapan nilai-nilai edukatif dalam pembelajaran.