dc.contributor.author | Muslimah, Etika | |
dc.contributor.author | Rokhima, Cita Zulfa | |
dc.contributor.author | Alghofari, Akhmad Kholid | |
dc.date.accessioned | 2015-03-06T09:01:06Z | |
dc.date.available | 2015-03-06T09:01:06Z | |
dc.date.issued | 2014-11 | |
dc.identifier.citation | [1]. Pratiwi Indah, Muslimah Etika, Mustafa Wahid. 2011. ”Analisis Beban Kerja Fisik Dan Mental Pada Pengemudi Bus Damri Di Perusahaan Umum Damri UBK Surakarta Dengan Metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT)”. Teknik Industri UMS. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi II. Surakarta. [2]. Reid, Gary. 1989. “Subjective Workload Assessment Technique (SWAT): A User’s Guide (U)”. Armstrong Aerospace Medical Research Laboratory: Ohio. [3]. Tarwaka, Solichul Hadi. 2004. ”Ergonomi, Untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas”. UNIBA PRESS : Surakarta. [4]. Widiyanti, Ari, dkk. 2009. “Pengukuran Beban Kerja Mental Dalam Searching Task Dengan Metode Rating Scale Mental Effort (RSME)”. Teknik Industri UNDIP. Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX. Semarang. | en_US |
dc.identifier.isbn | 978-602-14272-1-7 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/5316 | |
dc.description.abstract | Beban kerja merupakan salah satu faktor penting
dalam pekerjaan. Beban kerja dapat berupa beban fisik dan
mental. Pembebanan terhadap seorang pekerja harus
memperhatikan pada kemampuan dan keterbatasan pekerja
tersebut. Hal itu dibutuhkan untuk menghindari pembebanan
pekerjaan yang berlebihan pada pekerja. Penelitian ini akan
mengevaluasi beban kerja mental yang diterima pekerja di PT.
Air Mancur bagian pengemasan. Bagian pengemasan
merupakan salah satu bagian yang pekerjaannya dilakukan
secara manual, sehingga menyebabkan sering terjadi
kesalahan dalam pekerjaan ini. Hal itu terjadi karena pekerja
merasa jenuh dengan kegiatan yang dilakukan beruang-ulang
dan monoton yang menyebabkan kebosanan. Pekerjaan
dilakukan dalam durasi waktu yang lama yaitu 1 shift kerja (8
jam). Berdasarkan permasalahan tersebut maka evaluasi
terhadap beban kerja mental ini diperlukan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur beban kerja mental yang dialami
oleh pekerja bagian pengemasan. Metode evaluasi yang
digunakan metode SWAT (Subjective Workload Assessment
Technique). Metode ini menganalisis beban mental
berdasarkan pada tiga dimensi atau faktor yaitu beban waktu
(time load), beban mental (mental effort), dan beban psikologis
(psychological stress load).pengukuran dilakukan dalam 2 shift
yang berbeda yaitu shift pagi dan sore. Hasil penelitian yang
dilakukan menyatakan bahwa beban kerja mental shift pagi
diperoleh rata-rata sebesar 64,81 dan shift sore adalah 66,67.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa beban kerja mental
tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil
evaluasi dengan SWAT tersebut maka dapat dikatakan bahwa
beban kerja mental yang diterima pekerja tinggi sehingga
menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi kesalahan. | en_US |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | en_US |
dc.subject | evaluasi | en_US |
dc.subject | beban kerja | en_US |
dc.subject | mental | en_US |
dc.subject | kesalahan | en_US |
dc.subject | SWAT | en_US |
dc.title | Evaluasi Beban Kerja Mental dengan Subjective Workload Assessment Technique (SWAT) di PT. Air Mancur | en_US |
dc.type | Article | en_US |