Meningkatkan Kompetensi Sosial melalui Permainan Tradisional
Abstract
Kompetensi sosial merupakan ketrampilan hidup yang membantu anak
berkembang menjadi mandiri, cakap dan kompeten. Kompetensi sosial dapat
membantu individu di dalam : memutuskan suatu pilihan atau kesepatan yang
dihadapi, membentuk ataupun memelihara hubungan yang sehat, mengurangi atau
menghindar dari stress dan dapat mengatasi pada saat mengalami tekanan,
menjadi individu yang efektif, dapat memberi kontribusi pada lingkungan sosial.
Lingkungan sekolah selain mengembangkan ketrampilan akademik juga
ketrampilan sosial. Guru maupun orang tua bertugas mengembangkan perilaku
sosial pada anak. Keberhasilan guru dalam membantu anak mengembangkan
kompetensi sosialnya tergantung pada kemampuan mereka untuk :
mengembangkan budaya kompetensi sosial, memasukkan program dengan
kondisi yang spesifik untuk mengembangkan ketrampilan sosial pada anak, serta
menyesuaikan tingkat dan intensitas instruksi sesuai dengan hambatan anak dalam
mengembangkan ketrampilan sosial.
Permainan tradisional gobak sodor dapat dijadikan sebagai program untuk
mengembangkan ketrampilan sosial anak. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang
terkandung dalam permainan gobak sodor. Nilai-nilai yang terkandung dalam
permainan gobak sodor antara lain : kejujuran, kerjasama, pengaturan strategi,
kepemimpinan, kelincahan, sportifitas, demokrasi, kekompakan, kegembiraan,
perjuangan, sosial skill, dan spiritual. Selain itu permainan tradisional merupakan
sarana untuk mengenalkan anak-anak pada nilai budaya dan norma-norma sosial
yang diperlukan untuk mengadakan hubungan atau kontak sosial dan memainkan
peran sesuai dengan kedudukan sosial dalam masyarakat, sebagai wahana tumbuh
kembang anak yang mempunyai fungsi meningkatkan kemampuan fisik, moral,
mental dan pikiran karena perpaduan antara olah raga, olah seni, dan olah pikiran