dc.identifier.citation | Anggawisastra, K. (1992). Strategi Pengembangan Industri Pangan dan Gizi pada Pelita VI. Informasi Pangan dan Gizi. Direktorat Gizi Masyarakat. Departemen Kesehatan RI III (3). 23h. Aptindo (Asosiasi Tepung Produsen Tepung Terigu Indonesia), (2011). Konsumsi Tepung Terigu Nasional Melambat. Kamis, http://www.tempo.co/. Diunduj 27 Oktober 2011 | 15:55 WIB . Hartati,S dan Sulistyawati, (2010). Identifikasi potensi dan pendayagunaan sumber pangan lokal untuk penganekaragaman pangan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Widyatama 19 : 30-36. Musabbikhah, Ary K, Munifah, (2004). Optimasi kekerasan bahan dengan prosedur multi respon signal to noise (mrsn), Jurnal Ilmiah Teknika ATW, Akademi Teknologi Warga Surakarta, Vol 01 Nomor 1: 8-16. Musabbikhah dan Suhardoko, (2006). Rancang Bangun Mesin Pembuat Karak Nasi dengan Sistem Roll, Akademi Teknologi Warga: Surakarta. Putro, S; Karyono; Anam C, (2005). Rancang Bangun Alat Pembuat Bricket Limbah Onggok, Bappeda Klaten-CV Carisma. Putro, S, Hartati S, Musabbikhah, (2007). Inventarisasi Kreativitas dan Inovasi Masyarakat Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007. Litbang BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo. Rukmana Rahmat. (2000). Garut : Proses dan Penanganan Pasca Panen. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Solopos, 2008. Harga Terigu Diprediksi Terus Naik, 30 Januari 2008. Sudiarto dan D.S. Effendi. 1998. potensi dan peluang budidaya tanaman garut di perkebunan kelapa. Prosiding Kongres Nasional Kelapa IV. Puslitbangtri. http://www.wisegeek.com/what-is-arrowroot.htm, Diunduh 28 April 2008. Widaningrum; Sri Widowati; Soewarno T. Soekarto, 2001, Garut Pengganti Gandum dan Beras, Berkhasiat Obat, Departemen Kesehatan Gizi. Widowati S, B A S Santosa dan Widaningrum, 2002. Studi Pengolahan Mie dengan Subtitusi Tepung Garut dan Kedelai. Abstrak. Seminar Nasional PATPI, Malang. Hal. 117. | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian secara umum bertujuan untuk mewujudkan industri kecil berskala menengah pembuatan tepung pati garut
sebagai pangan lokal potensial di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Beberapa tahapan penelitian
dilakukan untuk mencapai masing-masing tujuan khusus salah satunya adalah mendapatkan paket teknologi alat
yang optimum dalam penggilingan umbi garut. Tujuan tersebut akan dicapai dengan melakukan desain dan
konstruksi optimal rotary crusher. Penelitian diawali dengan tahap pre-redesain untuk mengetahui kemampuan
crusher yang ada dipasaran, dilanjutkan dengan redesain, pembuatan (konstruksi) alat dan pengujian mekanik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penggilingan umbi garut pada tahap pre-redesain dengan manual screw crusher
diperoleh rendemen tepung pati garut 14.60 % terhadap umbi garut dengan waktu 36,33 menit/0,5 kg, sedang
penggilingan umbi garut dengan disk grinder diperoleh rendemen tepung pati garut dengan waktu penyelesaian
30,67 menit/ 0,5 kg dengan rendeman tepung pati garut 8,59 %. Crusher model rotary crusher yang dibuat mampu
menggiling umbi garut optimal 30 kg/jam atau 2 kg/4 menit dengan diameter pulley dan diameter lubang screen
terpilih adalah 4 inchi dan 2 mm. Pada kondisi ini rendemen tepung pati garut yang diperoleh optimal adalah 11,79
%. | in_ID |