Peningkatan Nilai Ekonomi Bekatul Beras Hitam Sebagai Obat Antidiabetes: Kajian Farmakologi dan Fitokimia
Abstract
Antosianin yang terkandung dalam bekatul beras hitam (BBH) telah terbukti memiliki
beberapa khasiat, diantaranya sebagai antioksidan dan antihiperglikemik. Tujuan penelitian ini
ingin menetapkan kadar antosianin yang terkandung dalam BBH serta mengukur kemampuan
penurunan gula darah pada tikus nephropatic diabetes. Disamping itu diamati pula kadar BUN,
Creatini, SGPT dan SGOT-nya.
Penelitian dilakukan dengan rancangan pre and post test with control group design Dua
puluh ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok. Pembuatan tikus diabetes dengan induksi aloksan
i.p dosis 160 mg/kgBB dan kadar glukosa darah tikus dipantau selama 21 hari. Tikus yang
mengalami nefropati diabetes digunakan sebagai sampel. Perlakuan dengan ekstrak etanol
bekatul beras hitam (EEBBH) dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB dilakukan selama 14 hari. kadar
GD, BUN, Cr, SGPT dan SGOT ditetapkan pada hari ke-7, -10, dan -14. Penetapan kadar
antosianin total mengunakan metode perbedaan pH.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EEBBH mengandung antosianin total
sebesar 3,28 ± 0,34 mg/mL. Pemberian EEBBH dosis 200 mg/Kgbb secara signifikan
menurunkan GD sampai dengan kadar 130,50 ± 31,86 mg/dL, kadar BUN menjadi 32,25±3,5
mg/dL. Sementara parameter serum kreatinin, kadar SGPT, SGOT tidak menunjukkan penurunan
yang signifikan.