Show simple item record

dc.contributor.authorHarnaeni, Senja Rum
dc.date.accessioned2015-04-14T07:09:28Z
dc.date.available2015-04-14T07:09:28Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.citationAustin, R.A. and Gilchrist, A.J.T., 1996. “Enhanced Performance of Asphalt Pavements Using Geocomposites”. Geotextiles and Geomernbranes 14 pp.175-186, Elsevier Science Limited, Ireland. Carver, C. and Sprague, C.J., 2000. Asphalt Overlay Reinforcement. Geotechnical Fabric Report Magazine Departemen Pekerjaan Umum, 2007. Muatan/Beban Berlebih (Over Loading) Pada Jalur Pantura Jawa dan Jalintim Sumatera. Hasil Survey Beban Sumbu Aktual Dengan WIM (Weight In Motion), Jakarta Diana, I.W, 2005. “Pengaruh Penambahan Fixonite dan Suhu Pemadatan Terhadap Unjuk Kerja Campuran Beton Aspal”. Jurnal Transportasi Vol.5, No.1, pp 73-86, Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Bandung Direktorat Jenderal Bina Marga, 2010. Rencana Strategis Bina Marga 2010-2014. Yayasan Penerbit PU, Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Marga, 2010a. Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Divisi 6 Perkerasan Beraspal. Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Badan Penelitian dan Pengembangan, Bandung. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 2005. Masterplan Transportasi Darat. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Departemen Perhubungan, Jakarta. Grabowski, W., Pozarycki, A., 2008. “Energy Absorption In Large Dimension Asphalt Pavement Samples Reinforced With Geosynthetics”. Foundation of Civil and Environmental Engineering No.11 pp.17-28, Pozman University of Technology, Poland Gunarta, S., Santoso,I. , Ismanto,B., Pradono., 2008. “Characterizing Load Limit Offences in Indonesia, A Statistical Approach on Overloading Cases at WBSs”. Jurnal Jalan dan Jembatan Vol. 25 No.3, Bandung Hadidy, A.I.A and Qiu, T.Y., 2009. “Effect of Polyethylene on Life of Flexible Pavements “. Construction and Building Materials Vol.23, pp 1456–1464, Elsevier , Miamisburg United States James, G.M., 2004. ”Geosynthetic Materials As Asphalt Reinforcement Interlayers : The Southern African Experience”. Proceeding of the 8 th Conference on Asphalt Pavements for Southern Africa (CAPSA'04), Sun City, South Africa Kandhal, P.S. and Rickards, I.J., 2001.” Premature Failure of Asphalt Overlays From Stripping : Case Histories”. National Center for Asphalt Technology of Auburn University, Report 01-01, Alabama. Kementerian Pekerjaan Umum, 2010. Rencana Strategis Kementrian Pekerjaan Umum 2010-2014. Jakarta Kerh,T., Wang, Y.M., Lin, Y., 2005. ”Experimental Evaluation of Anti-stripping Additives Mixing in Road Surface Pavement Materials”. American Journal of Applied Sciences Vol. 10, No. 2, pp1427-1433 Khodaii, A., Fallah, S., Nejad, F.M., 2009. “Effects of Geosynthetics on Reduction of Reflection Cracking in Asphalt Overlays”. Geotextiles and Geomembranes, pp.18, h Elsevier , Miamisburg United States. Kim, O.K., Bell, C. A., and Hicks, R. G., 1985. "The Effect of Moisture on the Performance of Asphalt Mixtures". Water Damage of AsphaltPavements: Its Effect and Prevention, ASTM STP 899, edited by B.E. Ruth, pp. 51-72, American Society for Testing and Materials, Philadelphia Kliewer, J. E., Bell, C. A., and Sosnovske, D. A., 1995. "Investigation of the Relationship Between Field Performance and Laboratory Aging Properties of Asphalt Mixtures". Engineering Properties of Asphalt Mixtures and the Relationship to their Performance, ASTM STP 1265, edited by Gerald A. Huber and Dale S. Decker, pp.3-20, American Society for Testing and Materials, Philadelphia Koerner, R.M., 1990. Designing with Geosynthetics. Second Edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey. Lu,Y., P.J. Wright, P.J., Zhou, Y., 2009, “Effect of Temperature and Temperature Gradient on Asphalt Pavement Response’. Road & Transport Research, Vol 18 No.1 pp 19-30, School of Civil Engineering Southwest Jiaotong University Chengdu, 610031, P.R. China Misra,S.K., and Khan, M.Z., 2010. “ Potential Benefits of Paving Geosyntetics as Interlayer”. International Research Journal, Vol. I Issue 13 pp 1- 4, Jaipur India. Moussa, G.K.M., 2003. “ The Optimum Location of Geotextile Reinforcement in Asphalt Layers”. Alexandria Engineering Journal Vol.42 No.1 pp.103-111, Faculty of Engineering Alexandria University, Egypt. Mulyono, A.T., 2002. “ Analisis Biaya Perbaikan Kerusakan Struktural Jalan Akibat Kendaraan Berat Bermuatan Lebih (Overloading) Pada Ruas Jalan ManadoBitung ”. Media Teknik, Tahun XXIV, No.1, pp 28-37, Fakultas Teknik UGM Yogyakarta PT. Tetrasa Geosinindo, 2005. Product Catalog Ver. 1.2.05. Jakarta. Sengoz, B., Agar, E., 2006. “Effect of Asphalt Film Thickness on the Moisture Sensitivity Characteristics of Hot-Mix Asphalt”. Building and Environment Vol.42 No.1 pp 3621–3628, Elsevier Ltd. Suryolelono, K.B., 2000. Geogrid Geoteknik. Nafiri, Yogyakarta. Suroso, T.W., 2008. “Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Dini Pada Perkerasan Jalan”. Jurnal Jalan dan Jembatan Vol. 25 No.3, Bandung. TenCate Miragrid, 2011. Description of Miragrid Geogrids. TenCate Geosynthetics Asia Sdn.Bhd., Selangor, Malaysia Utama, D., 2005. “Pengaruh Gradasi Agregat Terhadap Kedalaman Alur Roda Pada Campuran Beton Aspal Panas”. Jurnal Transportasi Vol.5, No.1, pp 87-98, Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Bandung Xiao, F. and Amirkhanian, S.N., 2008. “Resilient Modulus Behavior of Rubberized Asphalt Concrete Mixtures Containing Reclaimed Asphalt Pavement”. Road Materials and Pavement Design, Vol. 9, No. 4, pp 633 – 649, Lavoisier, Parisin_ID
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/5644
dc.description.abstractPada saat ini seluruh panjang jalan di Indonesia adalah sekitar 355.856 km yang terdiri dari jalan Nasional 34.629 km, jalan Provinsi 50.044 km, jalan Kabupaten 245.253 km, jalan Kota 23.469 km, dan jalan lainnya 773 km. Kondisi jalan tersebut tidak seluruhnya dalam kondisi baik. Jalan Nasional yang dalam kondisi baik hanya sekitar 52,2 %, sedangkan jalan Kota dan Kabupaten yang kondisinya baik hanya sekitar 22,48 % (Ditjen Bina Marga , 2010). Melihat kondisi jalan tersebut di atas maka akan sangat berat bagi Bina Marga selaku pengelola jalan di Indonesia untuk memperbaiki kondisi jalan supaya tetap dalam kondisi baik. Dengan rata-rata biaya preservasi jalan sebesar 0,3 Milyar/Km, maka biaya preservasi jalan akan memakan biaya yang sangat besar. Dengan demikian untuk mengurangi kerusakan jalan masih diperlukan inovasi teknologi di bidang perkerasan jalan yang lebih kuat dalam menahan beban lalulintas dan gangguan cuaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penggunaan geogrid sebagai bahan perkuatan campuran beton aspal dalam menahan beban kendaraan dan pengaruh cuaca panas yang memperlemah kuat dukung lapisan perkerasan jalan beton aspal. Tujuan khusus penelitian ini secara berturut-turut adalah untuk menganalisis pengaruh peregangan awal geogrid, letak geogrid dan kepadatan beton aspal terhadap kemampuan beton aspal menahan lendutan akibat beban kendaraan, dan meningkatkan ketahanan beton aspal terhadap pengurangan kekuatan yang disebabkan oleh meningkatnya temperatur perkerasan jalan pada siang hari. Penelitian dilakukan dengan membuat benda uji beton aspal dengan perkuatan geogrid yang berbentuk plat ukuran 380x63x50 mm 3 untuk uji Beam Bending. Uji Beam Bending untuk melihat kemampuan beton aspal dalam menahan beban statis. Faktor-faktor yang ditinjau dalam penelitian ini adalah kepadatan beton aspal, peregangan awal geogrid dan faktor temperatur perkerasan yang mengalami fluktuasi setiap harinya. Hasil penelitian terhadap lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (ACWC) yang tidak diperkuat dengan geogrid menunjukkan bahwa : 1. Campuran Asphalt Concrete Wearing Course mempunyai kadar aspal optimum 6,7 % terhadap total campuran. 2. Semakin padat campuran ACWC kemampuannya menahan beban statis cenderung semakin baik, hal ini ditunjukkan dari tegangan maksimum yang semakin besar dan lendutan yang terjadi makin kecil pada kepadatan yang lebih tinggi. 3. Semakin tinggi temperatur campuran ACWC kemampuannya menahan beban statis cenderung semakin kecil, hal ini ditunjukkan dari tegangan maksimum yang semakin kecil dan lendutan yang terjadi makin besar pada temperatur yang lebih tinggi. 4. Semakin tinggi temperatur campuran ACWC semakin kecil pengaruh kepadatan terhadap kemampuan ACWC dalam menahan beban statis. 5. Geogrid yang dipasang di dalam lapisan ACWC mampu memberikan tambahan ketahanan terhadap kemampuan menahan beban statis, dan posisi yang paling baik adalah yang berada ditengah-tengah lapisan ACWC. 6. Semakin besar regangan yang diberikan kepada geogrid saat pemasangan memberikan kemampuan menahan beban statis yang semakin baik.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.titleKajian Perkuatan Lapisan Beton Aspal dengan Geogrid Untuk Menahan Kerusakan Perubahan Bentukin_ID
dc.typeTechnical Reportin_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record